TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Dua orang warga di Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara terlibat pertengkaran soal pemilihan kepala daerah.
Keduanya masing-masing bermarga Laia (32) dan bermarga Ndraha. Tidak saja bertengkar, tapi berujung perkelahian, bahkan berujung pembacokan terhadap Laia. Jari kanannya nyaris putus.
Topikseru.com menemui Laia yang terbaring di RSUD Pandan, Rabu (27/11). Ia mengaku, kejadian itu usai ia mencoblos di TPS Desa Lopian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat dalam perjalanan pulang, ia sempat membonceng temannya yang tak memiliki kendaraan. Ia dan temannya itu sempat singgah di warung di kampung Sigubo, Desa Jago-jago.
Secara kebetulan Ndraha juga berada di warung itu. Menurut Laia, Ndraha menanyakan siapa yang ia coblos di Pilkada.
“Sudah mencoblos!, siapa tadi kau coblos?,” ujar Laia menirukan ucapan Ndraha.
Lantas, Draha mengaku dan menjawab bahwa ia memilih pasangan MaMa. Pasangan nomor urut 2 di Pilkada Tapteng.
“Bila ingin Tapteng ini berubah pilihlah nomor urut dua,” kata Laia mengulangi ucapannya, menjawab Ndraha.
Mendengar jawaban itu, lanjut Laia, Ndraha menyikutnya. Ia dan Ndraha pun berkelahi. Namun, keduanya kemudian dilerai oleh pemilik warung.
Sempat Pulang dan Kembali Membawa Sajam
Lantas Ndraha pun pulang. Sementara, Laia masih tetap di warung dan masih berbincang dengan pemilik warung. Dan tak lama, Ndraha ternyata kembali dan membawa parang.
“Pemilik warung sudah nyuruh saya untuk pulang, karena Draha datang lagi,” ucapnya.
Namun, belum sempat Laia pulang, Ndraha telah sampai di warung. Keduanya kembali terlibat perkelahian.
“Ia menebas saya dengan parang, dan saya tangkis dengan tangan makanya jari saya hampir putus. Memang beberapa kali saya di bacoknya namun kutangkis dengan kayu,” timpalnya.
Sementara itu, personel TNI yang bertugas sebagai pengamanan Pilkada, tampak ikut mengantarkan Laia ke rumsah sakit.
Azmi mengaku tak mengetahui secara persis kejadian itu. Ia tiba di lokasi. kejadian setelah perkelahian itu selesai.
“Saya lihat Laia sudah berdarah di tangan dan kuping makanya kita arahkan ke puskesmas, namun lihat kondisinya, pihak puskesmas merujuk langsung ke RSUD Pandan,” kata Azmi
Penulis : Jasman Julius
Editor : Damai Mendrofa