Topikseru.com – Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, kembali menegaskan sikap keras kelompoknya terhadap agresi militer Israel di Lebanon selatan.
Dalam pidatonya, Sabtu, 28 Juni 2025, di Dahieh, wilayah selatan Beirut, Qassem menyatakan Hizbullah tidak akan pernah meletakkan senjata selama serangan Israel terus berlangsung.
“Siapa yang waras akan menyerahkan kekuasaannya? Kami tidak akan menyerah sementara Israel terus menyerang kami,” kata Qassem seperti dikutip dari laporan National News Agency (NNA) Lebanon.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan perbatasan Lebanon–Israel, meskipun kedua pihak sebelumnya telah menyepakati gencatan senjata sejak November 2024.
Namun, menurut otoritas Lebanon, Israel telah melanggar perjanjian tersebut lebih dari 3.000 kali. Akibatnya, sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 500 lainnya luka-luka.
Hizbullah Tolak Letak Senjata Sebagai Bentuk Perlawanan
Hizbullah, yang selama ini dikenal sebagai kekuatan milisi terkuat di Lebanon, menegaskan bahwa senjata mereka adalah simbol kedaulatan dan bentuk perlawanan atas pendudukan.
Qassem menuding serangan Israel yang menargetkan warga sipil di Nabatieh sebagai bukti pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.







