Namanya pertama kali viral secara internasional pada 2016, setelah ia merancang tas tangan berbahan tulang belakang manusia dan lidah buaya.
Arnold Putra mengklaim bahwa tulang manusia tersebut didapat secara legal dari pasokan medis di Kanada, meski banyak pihak meragukan pernyataannya.
Pada 2022, ia kembali jadi pusat kontroversi setelah namanya dikaitkan dalam kasus pengiriman organ manusia ilegal yang diungkap oleh otoritas Brasil. Meski keterlibatannya tidak terbukti secara hukum, reputasinya makin membelah opini publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketertarikan pada Suku Pedalaman dan Dunia Gelap
Arnold Putra diketahui memiliki ketertarikan kuat terhadap budaya suku konservatif. Dalam beberapa dokumentasi pribadi yang ia unggah di media sosial, ia tampak menjalin relasi dengan komunitas adat di Papua, Amazon, hingga Afrika Tengah.
Dia bahkan dilaporkan menukar barang-barang mewah miliknya dengan benda-benda sakral milik masyarakat adat.
Namun, kegemarannya ini tak lepas dari kritik. Banyak pihak menilai tindakan Arnold Putra mengandung unsur eksploitasi budaya dan spiritualisme komersial.
Dugaan Keterlibatan di Myanmar: Spekulasi atau Realita?
Saat ini, dugaan bahwa Arnold Putra adalah sosok AP – WNI yang ditahan oleh junta Myanmar atas tuduhan terorisme – masih belum dikonfirmasi secara resmi.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya