Musk bahkan pernah menyerukan pemakzulan Trump karena namanya muncul di dokumen terkait Epstein. Namun kemudian Musk menarik kembali klaim itu.
Jaksa Agung AS, Pam Bondi, beberapa waktu lalu menegaskan pemerintah AS tidak akan merilis daftar klien Epstein, dengan alasan daftar itu tidak pernah ada.
Sikap pemerintahan Trump yang menarik mundur janji merilis dokumen tersebut pun memicu kekecewaan di kalangan konservatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kini, lewat America Party, Musk mencoba menarik simpati publik yang frustrasi dengan rahasia kelam kasus Epstein. Jika janji ini benar-benar diwujudkan, konfrontasi Musk–Trump bisa menjadi babak panas baru menuju Pilpres 2028.
Sumber Berita : Antara/Anadolu