Kondisi WNI di Poipet: Tetap Bekerja Meski Ada Konflik
Berdasarkan laporan, komunitas WNI di Poipet sebagian besar bekerja di sektor kasino, restoran, hingga industri daring.
Meskipun situasi perbatasan menegangkan, tidak ada imbauan khusus dari KBRI Phnom Penh mengenai evakuasi WNI. Term, salah satu pekerja, mengatakan,
“Sejauh ini nggak ada himbauan apa-apa, kan yang perang pihak militer.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
WNI di Poipet mengandalkan jalur darat via Phnom Penh jika ingin meninggalkan kota tersebut, karena border menuju Thailand sudah tertutup selama lebih dari 3 minggu.
Penutupan ini juga menyebabkan sebagian besar warga Thailand yang berada di Poipet pulang ke negara asal mereka.
Jumlah WNI di Kamboja dan Konsentrasi di Poipet
Menurut data terbaru dari KBRI Phnom Penh dan Imigrasi Kamboja, per akhir 2024 terdapat lebih dari 131.000 WNI yang tinggal di Kamboja secara legal dengan izin tinggal antara 3 hingga 24 bulan. Provinsi Banteay Meanchey, tempat Poipet berada, menjadi lokasi konsentrasi kedua terbesar setelah Preah Sihanouk dengan sekitar 36.500 WNI bermukim di wilayah ini.
Walau tidak ada data resmi jumlah WNI di kota Poipet secara spesifik, jumlah mereka diperkirakan sangat signifikan, mengingat tingginya kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor utama kota ini, terutama industri kasino dan perjudian online, serta sektor restoran dan logistik.
Warga lokal Thailand di dekat perbatasan seperti yang dilansir dari BBC melaporkan kondisi yang semakin menakutkan dan menegangkan.
Sutian Phiwchan, penduduk Distrik Ban Dan di Provinsi Buriram, menyampaikan bahwa warga mulai mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
“Situasinya benar-benar serius. Kami sedang mengungsi,” ujarnya kepada media.
Serangan roket dari Kamboja dilaporkan mengenai wilayah Thailand, menyebabkan 14 orang terluka, termasuk seorang bocah berusia lima tahun.
Warga setempat mengatakan bahwa pertempuran kali ini lebih buruk dibandingkan konflik sebelumnya karena adanya penggunaan artileri berat.
Hingga saat ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh belum mengeluarkan pernyataan resmi atau imbauan terkait evakuasi.
Namun, komunitas WNI di Poipet dihimbau untuk tetap waspada, menjaga komunikasi, dan melapor ke KBRI jika ada situasi darurat.
Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan konflik di perbatasan untuk memastikan keselamatan WNI di Kamboja, khususnya yang berada di zona dekat dengan wilayah pertempuran.
Penutupan perbatasan Poipet-Thailand memengaruhi arus perdagangan, distribusi barang, serta aktivitas ekonomi lokal.
Bisnis kasino dan pusat hiburan di Poipet, yang menjadi pusat lapangan kerja bagi banyak WNI, turut merasakan dampak penurunan jumlah pengunjung akibat akses transportasi yang terbatas.
Selain itu, penutupan penerbangan juga membuat pekerja migran sulit pulang ke Indonesia. Banyak dari mereka yang akhirnya memilih tetap bekerja sembari menunggu kondisi membaik, meskipun ketidakpastian konflik membuat mereka waspada.
Konflik Thailand dan Kamboja yang pecah di perbatasan kini memengaruhi mobilitas WNI di Poipet, dengan penutupan border dan penerbangan yang membatasi akses keluar-masuk.
Meskipun begitu, sebagian besar WNI tetap bekerja seperti biasa. Dengan jumlah WNI yang cukup besar di Poipet, diharapkan pemerintah Indonesia dapat terus memberikan perlindungan serta informasi terkini untuk menjamin keselamatan mereka.
📌 Ringkasan Data WNI di Kamboja
Berdasarkan data terbaru dari KBRI Phnom Penh dan Imigrasi Kamboja:
Keterangan | Jumlah WNI |
---|---|
Total WNI di seluruh Kamboja (2024) | >131.000 orang |
WNI di Provinsi Banteay Meanchey | ~36.500 orang |
WNI di Poipet (perkiraan) | Signifikan, data tidak terpisah |
Halaman : 1 2