Topikseru.com – Presiden Polandia Karol Nawrocki resmi menandatangani resolusi yang mengizinkan penempatan pasukan asing dari negara-negara anggota NATO di wilayahnya.
Langkah ini merupakan bagian dari operasi pertahanan Eastern Sentry, menurut pernyataan Biro Keamanan Nasional Polandia (BBN) pada Minggu, 14 September 2025.
“Presiden Polandia Karol Nawrocki menandatangani resolusi yang menyatakan persetujuan atas kehadiran sejumlah pasukan asing dari negara-negara anggota NATO di wilayah Polandia, sebagai bentuk penguatan Republik Polandia dalam kerangka operasi Eastern Sentry,” demikian keterangan resmi BBN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BBN tidak memberikan rincian lebih lanjut karena isi resolusi disebut bersifat rahasia.
NATO Perkuat Sayap Timur
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, pada Jumat, 12 September, menyatakan aliansi meluncurkan operasi Eastern Sentry untuk memperkuat pertahanan di sayap timur menyusul insiden drone di Polandia.
Sehari setelahnya, Staf Umum Polandia mengonfirmasi bahwa operasi tersebut telah dimulai.
Ketegangan meningkat setelah Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, pada Rabu, 10 September, menyebut drone “berbahaya” ditembak jatuh di wilayah Polandia. Ia bahkan mengklaim perangkat itu “milik Rusia”, meski tak memberikan bukti.
Pernyataan Tusk diperkuat oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang mengatakan ada lebih dari 10 drone yang terlibat dalam insiden itu.
Rusia Bantah, Isyaratkan Siap Konsultasi
Rusia langsung membantah tudingan tersebut. Kuasa Usaha Rusia di Polandia, Andrey Ordash, mengatakan Warsawa tidak menyajikan bukti terkait asal-usul drone yang ditembak jatuh.
Sementara Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menilai tudingan itu bagian dari pola lama Uni Eropa dan NATO.
Sumber Berita : Sputnik/RIA Novosti-OANA
Halaman : 1 2 Selanjutnya