“Pemerintahan saya bertekad memulihkan ketertiban dan keamanan di kota-kota Amerika, apa pun risikonya,” tegas Trump dalam pernyataan resminya.
Langkah itu menuai kontroversi karena ditentang oleh sejumlah gubernur dan wali kota dari Partai Demokrat, yang menilai pengerahan militer justru bisa memperburuk situasi sosial di wilayah mereka.
Kekerasan Bersenjata Masih Jadi Luka Lama AS
Insiden berdarah di Washington DC kembali menyoroti krisis kekerasan bersenjata yang belum pernah tuntas di Amerika Serikat.
Menurut data Gun Violence Archive, sepanjang tahun 2025 telah terjadi lebih dari 500 kasus penembakan massal di AS, sebagian besar menelan korban anak-anak dan warga sipil tak bersenjata.
Meski berbagai upaya dilakukan, yakni dari peningkatan patroli hingga operasi federal, angka kekerasan masih terus melonjak. Banyak pihak menilai bahwa akar masalah sebenarnya terletak pada longgarnya regulasi kepemilikan senjata api di AS.






