Pantai utara selat ini berada di bawah yurisdiksi Iran, sementara pantai selatannya berbatasan dengan Oman dan Uni Emirat Arab.
Kawasan ini kerap menjadi titik panas geopolitik karena pernyataan Iran yang berulang kali mengancam memblokir Selat Hormuz apabila mendapat tekanan dari negara-negara Barat.
Menurut data Badan Energi Internasional (IEA), lebih dari 20,9 juta barel minyak per hari melintasi selat tersebut pada tahun 2023.
Sekitar 83 persen di antaranya dikirim ke negara-negara Asia seperti China, India, Jepang, dan Korea Selatan.
Konsekuensi bagi Pasar Energi Global
Penyitaan kapal tanker ini menjadi perhatian para pelaku industri energi global.
Insiden serupa sebelumnya sempat memicu lonjakan harga minyak karena pasar sensitif terhadap gangguan di Selat Hormuz, yang menyuplai hampir sepertiga konsumsi minyak dunia.
Hingga saat ini belum ada informasi mengenai nasib awak kapal maupun langkah lanjutan yang akan diambil pemerintah Iran.
Negara-negara importir minyak di Asia diperkirakan memantau ketat perkembangan situasi ini karena potensi dampaknya terhadap pasokan LNG dan minyak mentah.







