Abu Ramadan menyebut pengeboman terhadap fasilitas kesehatan dan tenaga medis adalah bentuk perilaku kekerasan yang meluas setelah pendudukan Israel di Palestina.
Dia mendesak komunitas internasional dan organisasi-organisasi kesehatan untuk menekan Israel agar menghentikan tindakan brutal dan membuka perbatasan untuk pasokan medis, termasuk mengizinkan pasien kritis dan yang terluka mendapatkan pengobatan.
Meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera, Israel terus menyerang Gaza sejak kelompok perlawanan Palestina, Hamas, melakukan serangan lintas batas Oktober tahun lalu.
Hampir 41.400 warga Palestina, yang sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas dan lebih dari 95.700 warga lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Agresi Israel juga telah mengusir hampir seluruh penduduk di wilayah kantong Palestina itu dari tempat tinggal mereka di tengah blokade yang menimbulkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan.












