Setelah meninggalkan stadion, supporter itu mulai rusuh dengan meneriaki Gaza seolah merayakan genosida.
“Tidak ada sekolah di Gaza, karena tidak ada anak-anak yang tersisa di sana,” teriak mereka.
Suporter perusuh itu mulai bertindak semena-mena, dari mulai menyerang warga negara Arab, hingga sopir taksi.
Mereka juga merusak bendera Palestina yang di pajang di toko.
Setelah kerusuhan itu terjadi, sekelompok pemuda Maroko memberi mereka pelajaran.












