“Bagi mereka yang ditahan secara tidak adil, dan keluarga-keluarga dari mereka yang ditahan dan hilang, dibukanya pintu penjara mengingatkan kita akan jangkauan keadilan pada akhirnya,” kata Pedersen.
Pedersen mengakui bahwa meskipun masih ada tantangan besar ke depannya, tetapi momentum ini penting untuk menyambut pembaruan di Suriah.
“Ketahanan rakyat Suriah menawarkan jalan menuju Suriah yang bersatu dan damai,” beber utusan PBB itu.
Dia meminta semua aktor bersenjata di lapangan untuk menjaga perilaku baik, hukum, ketertiban dan melindungi warga sipil, serta menjaga lembaga publik.
Pedersen juga mendesak semua warga Suriah untuk memprioritaskan dialog, persatuan, dan penghormatan terhadap hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia, ketika mereka berusaha membangun kembali masyarakat mereka.
“Harus ada upaya kolektif untuk mengamankan perdamaian dan martabat bagi semua,” kata Pedersen.
“Mari kita hormati kenangan mereka yang telah menderita selama beberapa dekade dengan berkomitmen untuk membantu warga Suriah membangun Suriah, di mana keadilan, kebebasan, dan kemakmuran menjadi kenyataan bersama,” pungkasnya.












