”Dalam kurun beberapa jam setelah gempa, upaya penanganan darurat terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Poso, termasuk assessment lapangan dan koordinasi dengan aparat setempat. Kebutuhan mendesak yang dilaporkan sementara adalah tenda dan obat-obatan untuk mendukung penanganan warga terdampak,” kata Muhari.
Dia mengatakan, saat ini BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD setempat dan pihak terkait di tingkat kecamatan serta desa untuk melakukan pendataan, pemantauan, dan penanganan pascagempa. Masyarakat juga diimbau tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan.
Sebagai langkah kesiapsiagaan, masyarakat disarankan mencari tempat aman dan menghindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh.
Selain itu, memastikan jalur evakuasi di rumah, sekolah, dan tempat kerja bebas hambatan. Warga diimbau menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, dan dokumen penting, termasuk senter.
”Sebagai penguat sistem peringatan dini, masyarakat juga dapat membuat alarm darurat dari perkakas rumah tangga, seperti panci atau kaleng bekas yang disusun atau ditumpuk ke atas. Jika terdapat guncangan dari aktivitas gempa bumi, perkakas itu akan terjatuh dan menimbulkan suara sebagai pertanda adanya bahaya,” ujar Muhari.