Scroll untuk baca artikel
Breaking News

Presiden Nepal Mundur di Tengah “Revolusi Gen Z” dan Gelombang Kerusuhan

×

Presiden Nepal Mundur di Tengah “Revolusi Gen Z” dan Gelombang Kerusuhan

Sebarkan artikel ini
Nepal
Demo besar-besaran di Nepal berujung rusuh tewaskan 19 orang. (AFP/PRABIN RANABHAT)

Bentrok dengan aparat pun tak terelakkan. Sedikitnya 19 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat penggunaan meriam air, gas air mata, hingga peluru tajam oleh aparat keamanan.

Pemblokiran Media Sosial Picu Amarah Publik

Akar kemarahan publik berawal dari kebijakan pemerintah Nepal yang memblokir sejumlah media sosial populer pada 4 September. Langkah ini diambil lantaran platform tersebut tidak mendaftar ke Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi sesuai tenggat waktu.

Namun, keputusan itu justru memicu gelombang protes yang makin membesar. Setelah aksi turun ke jalan, pemerintah akhirnya mencabut pemblokiran. Meski demikian, kerusuhan terlanjur meluas dengan massa berhasil menembus gedung parlemen.

Baca Juga  Istri Mantan PM Nepal Tewas, Kerusuhan "Revolusi Gen Z" Guncang Kathmandu

Jam Malam Diberlakukan

Menanggapi situasi yang kian tidak terkendali, otoritas Kathmandu langsung memberlakukan jam malam di sejumlah distrik. Namun, kebijakan ini belum mampu meredam eskalasi kerusuhan yang kini berkembang menjadi krisis politik nasional.

Krisis Legitimasi Pemerintah Nepal

Pengunduran diri Presiden Paudel dianggap menandai krisis legitimasi pemerintahan Nepal. Tuntutan pembentukan pemerintahan sipil yang diterima luas menandakan adanya pergeseran besar dalam lanskap politik negara Himalaya itu.

“Revolusi Gen Z” yang dipimpin generasi muda menjadi motor utama perlawanan terhadap pemerintah, sekaligus mencatatkan babak baru dalam sejarah politik Nepal.