Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Hipertensi Diam-Diam Mematikan: Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Gustiwiw?

×

Hipertensi Diam-Diam Mematikan: Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Gustiwiw?

Sebarkan artikel ini
Gustiwiw
Gustiwiw Musisi dan komedian muda berbakat meninggal dunia secara mendadak pada Minggu, 15 Juni 2025

Topikseru.com – Kabar duka menyelimuti dunia hiburan tanah air. Musisi dan komedian muda berbakat, Gusti Irwan Wibowo, atau yang lebih dikenal dengan Gustiwiw, meninggal dunia secara mendadak pada Minggu, 15 Juni 2025, dalam usia yang sangat muda, yakni 25 tahun.

Jenazahnya telah dimakamkan pada sore harinya di TPU Jatisari 2, Bekasi.

Menurut penuturan ibunya, Sri Yulianti, sebelum meninggal dunia Gusti sempat mengeluh pusing. Saat ditemukan di kamar mandi, ia sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Dugaan sementara menyebutkan bahwa hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak disadari memicu gangguan jantung fatal yang menyebabkan kematiannya.

Tragedi ini menjadi peringatan keras bahwa tekanan darah tinggi tidak hanya menyerang orang tua, tetapi juga generasi muda yang menjalani gaya hidup modern penuh tekanan dan minim kesadaran kesehatan.

Apa Itu Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)?

Dikutip dari Mayo Clinic,Hipertensi adalah kondisi medis kronis di mana tekanan darah dalam arteri meningkat secara persisten. Berdasarkan standar Mayo Clinic, tekanan darah dianggap tinggi jika:

  • Sistolik (angka atas) ≥ 130 mmHg
  • Diastolik (angka bawah) ≥ 80 mmHg

Normalnya, tekanan darah sehat berkisar di bawah 120/80 mmHg. Ketika tekanan darah melebihi ambang batas tersebut dan dibiarkan terus-menerus, bisa menyebabkan kerusakan pada organ vital seperti jantung, otak, ginjal, dan mata.

Yang membuat hipertensi berbahaya adalah sifatnya yang tanpa gejala, sehingga sering tak disadari hingga memicu serangan mendadak, seperti yang terjadi pada Gustiwiw.

Gejala Umum Hipertensi yang Sering Diabaikan

Meskipun sering disebut silent killer, hipertensi sebenarnya dapat menimbulkan gejala, terutama saat mencapai tingkat yang parah. Beberapa tanda-tanda yang patut diwaspadai antara lain:

  • Sakit kepala hebat
  • Pusing berulang
  • Sesak napas
  • Mimisan tanpa sebab jelas
  • Penglihatan kabur
  • Detak jantung tidak teratur
  • Kelelahan ekstrem

Gejala-gejala ini bisa muncul secara perlahan dan samar, sehingga banyak orang mengabaikannya. Namun, ketika sudah merusak organ dalam, penanganan medis menjadi sangat kompleks.

Dampak Hipertensi yang Tidak Ditangani

Tekanan darah tinggi yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius yang mengancam nyawa, seperti:

1. Serangan Jantung

Hipertensi memaksa jantung bekerja lebih keras dari seharusnya. Beban ini memperbesar risiko terjadinya penebalan otot jantung, gangguan irama, hingga serangan jantung mendadak.

2. Stroke

Tekanan darah tinggi dapat merusak dan menyempitkan pembuluh darah otak, memicu pecahnya pembuluh darah, dan menyebabkan stroke iskemik maupun hemoragik.

3. Gagal Ginjal

Ginjal sangat sensitif terhadap tekanan darah. Hipertensi kronis dapat merusak pembuluh darah ginjal, menghambat fungsinya, dan mengarah pada gagal ginjal permanen.

4. Gangguan Penglihatan

Tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di retina, menyebabkan retinopati hipertensif, hingga kebutaan jika tidak segera ditangani.

5. Demensia dan Penurunan Kognitif

Hipertensi kronis berdampak pada penurunan fungsi otak dan meningkatkan risiko demensia vaskular pada usia muda sekalipun.

Penyebab Hipertensi pada Usia Muda yang Sering Terjadi

1. Obesitas dan Kelebihan Berat Badan

Obesitas tidak hanya menambah beban jantung, tetapi juga meningkatkan resistensi insulin dan merangsang sistem saraf simpatis yang memicu peningkatan tekanan darah.

Penjelasan lebih lanjut:

  • Lemak visceral di sekitar perut menghasilkan hormon dan zat kimia yang memicu peradangan.
  • Kondisi ini mempersempit pembuluh darah dan mengganggu regulasi tekanan darah.

2. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Minuman beralkohol mengandung etanol yang:

  • Meningkatkan kadar katekolamin (hormon stres)
  • Mempercepat detak jantung
  • Menghambat fungsi pembuluh darah

Studi menyebutkan bahwa menghindari alkohol selama 4 minggu dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan.

3. Kebiasaan Merokok dan Vaping

Nikotin merangsang pelepasan adrenalin yang menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah secara instan.

Vape bukan solusi lebih sehat. Cairan nikotin dalam vape tetap memengaruhi jantung dan sistem peredaran darah secara langsung.

4. Obat dan Zat Terlarang

Beberapa zat kimia yang menyebabkan hipertensi:

  • Steroid anabolik: sering disalahgunakan oleh pelaku olahraga untuk meningkatkan massa otot.
  • Kokain & amfetamin: menyebabkan lonjakan tekanan darah ekstrem dalam waktu singkat.
  • MDMA: memicu peningkatan suhu tubuh dan detak jantung yang mematikan.

5. Asupan Garam Tinggi

Makanan cepat saji dan camilan mengandung sodium berlebih yang menyebabkan tubuh menyimpan cairan, meningkatkan volume darah, dan menekan jantung.