-
Periksa tekanan darah minimal setiap 6 bulan sekali bagi orang sehat.
-
Jika sudah memiliki riwayat hipertensi atau diabetes, pemeriksaan sebaiknya dilakukan lebih sering.
-
Target tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
3. Kebiasaan Merokok
Rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia beracun yang dapat merusak organ tubuh, termasuk ginjal. Nikotin mempersempit pembuluh darah, mengurangi aliran darah, serta meningkatkan tekanan darah.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Kidney Diseases menunjukkan bahwa perokok aktif memiliki risiko 2 kali lipat mengalami gagal ginjal dibandingkan non-perokok.
Lebih jauh lagi, merokok juga dikaitkan dengan risiko kanker ginjal. Data dari National Cancer Institute mengungkapkan bahwa 40% kasus kanker ginjal berhubungan langsung dengan kebiasaan merokok.
4. Kurang Minum Air Putih
Cairan adalah bahan bakar utama bagi ginjal untuk menjalankan fungsinya. Kurang minum menyebabkan dehidrasi, membuat darah lebih kental, dan memaksa ginjal bekerja lebih keras.
Dampak jangka panjang dari kurang minum:
-
Batu ginjal akibat penumpukan mineral
-
Infeksi saluran kemih karena urine terlalu pekat
-
Kerusakan ginjal kronis akibat penurunan filtrasi
Anjuran konsumsi air:
-
Dewasa: 2–2,5 liter per hari
-
Ibu hamil/menyusui: bisa lebih dari 3 liter per hari
-
Sesuaikan dengan iklim, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan
5. Mengonsumsi Obat Secara Sembarangan
Kebiasaan mengonsumsi obat tanpa resep dokter (self-medication) sangat berbahaya. Obat pereda nyeri golongan NSAID seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin jika dikonsumsi berlebihan dapat mengurangi aliran darah ke ginjal dan menyebabkan kerusakan permanen.
Selain itu, penggunaan suplemen herbal tanpa izin BPOM juga berisiko. Banyak produk herbal yang mengandung logam berat atau zat aditif berbahaya yang dapat menumpuk di ginjal.
Rekomendasi:
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya