8. Madu
Menurut penelitian klinis, madu memiliki sifat antimikroba, antioksidan, dan antijamur.
-
Cara pemakaian:
-
Oleskan madu murni ke kulit berpanu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
-
Diamkan selama 20 menit, bilas dengan air hangat.
-
Ulangi 2–3 kali sehari.
-
Kelebihan: Aman, melembapkan kulit, serta membantu regenerasi kulit.
Kekurangan: Lengket dan butuh kesabaran untuk hasil optimal.
9. Jahe
Jahe mengandung gingerol yang bersifat antiradang dan antijamur. Selain itu, jahe juga membantu mengurangi rasa gatal akibat panu.
-
Cara pemakaian:
-
Iris jahe segar, gosokkan pada kulit berpanu.
-
Biarkan 15 menit, lalu bilas dengan air hangat.
-
Kelebihan: Mengurangi rasa gatal dan peradangan.
Kekurangan: Bisa menimbulkan rasa panas sementara di kulit.
10. Nanas
Nanas mengandung bromelain, enzim yang mampu membersihkan kulit dari sel kulit mati dan menekan pertumbuhan jamur.
-
Cara pemakaian:
-
Haluskan nanas segar, gunakan ampasnya sebagai masker kulit.
-
Diamkan 15 menit, lalu bilas.
-
Kelebihan: Efektif sebagai peeling alami.
Kekurangan: Dapat membuat kulit perih jika ada luka terbuka.
Obat Medis Paling Ampuh untuk Panu (Rekomendasi Dokter)
Selain pengobatan alami, dr. Kevin Adrian menyebutkan bahwa obat medis tetap menjadi pilihan utama untuk kasus panu yang membandel, antara lain:
-
Miconazole – krim atau salep antijamur.
-
Terbinafine – tersedia dalam bentuk krim dan semprot.
-
Clotrimazole – efektif membunuh jamur penyebab infeksi.
-
Ketoconazole – salep atau sampo untuk area kulit dan kepala.
Penggunaan obat medis sebaiknya mengikuti anjuran dokter agar hasil lebih optimal.
Tips Mencegah Panu agar Tidak Mudah Kambuh
-
Mandi secara teratur, terutama setelah berkeringat.
-
Gunakan pakaian berbahan katun yang longgar.
-
Hindari berbagi handuk, pakaian, atau perlengkapan pribadi.
-
Jaga kebersihan kulit dengan sabun antibakteri.
-
Perkuat sistem imun dengan pola hidup sehat.
Kapan Harus ke Dokter?
Menurut dr. Kevin Adrian, segera konsultasikan ke dokter apabila:
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya