Mengenal Tekstur dan Arti Warna Kotoran Telinga: Panduan Medis Lengkap untuk Kesehatan Telinga

Kamis, 28 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi seorang wanita Indonesia cantik sedang membersihkan telinganya. Gambar ini relevan untuk artikel kesehatan tentang Warna Kotoran Telinga dan artinya bagi kondisi kesehatan, mulai dari kuning pucat, cokelat, hingga hitam

Ilustrasi seorang wanita Indonesia cantik sedang membersihkan telinganya. Gambar ini relevan untuk artikel kesehatan tentang Warna Kotoran Telinga dan artinya bagi kondisi kesehatan, mulai dari kuning pucat, cokelat, hingga hitam

3. Irigasi Telinga (Ear Syringe)

Penyemprotan air hangat atau larutan salin ke saluran telinga, biasanya dilakukan oleh tenaga medis. Studi di BMJ Clinical Evidence (2010) menyatakan metode ini efektif untuk impaksi cerumen.

4. Pemeriksaan Profesional di Dokter THT

Dokter dapat menggunakan teknik mikrosuction atau alat khusus untuk mengeluarkan cerumen tanpa risiko cedera.

Kapan Harus ke Dokter THT?

Banyak orang menganggap masalah telinga hanyalah keluhan ringan, padahal kondisi tertentu bisa menandakan penyakit serius. Menurut panduan dari American Academy of Family Physicians (AAFP, 2018), ada beberapa gejala yang tidak boleh diabaikan dan harus segera mendapat evaluasi dari dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Pendengaran Menurun Mendadak

Jika tiba-tiba pendengaran Anda berkurang dalam hitungan jam atau hari, hal ini bisa menjadi tanda hearing loss sensorineural mendadak (sudden sensorineural hearing loss/SSHL). Kondisi ini merupakan darurat medis yang harus segera ditangani dalam 72 jam pertama. Penelitian dalam The New England Journal of Medicine (2012) menyebutkan bahwa penanganan dini dengan terapi kortikosteroid dapat meningkatkan peluang pemulihan.

2. Nyeri Telinga Berkepanjangan

Nyeri yang tidak hilang meski sudah menggunakan pereda sakit atau berlangsung lebih dari beberapa hari bisa menjadi tanda otitis media kronis atau peradangan telinga tengah. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat merusak gendang telinga dan memengaruhi pendengaran permanen.

3. Cairan Keluar dari Telinga

Keluarnya cairan bening, kuning, kehijauan, bahkan berdarah adalah tanda adanya masalah serius.

  • Cairan bening bisa menandakan kebocoran cairan otak (cerebrospinal fluid leak) setelah trauma kepala.

  • Cairan kuning/hijau berbau menandakan infeksi bakteri di telinga tengah atau luar.

  • Cairan bercampur darah sering muncul akibat trauma atau robekan gendang telinga.

Menurut BMJ Clinical Evidence (2010), kondisi ini harus segera diperiksa karena bisa berkembang menjadi infeksi yang lebih serius seperti mastoiditis atau bahkan meningitis.

4. Telinga Terasa Penuh atau Tersumbat yang Tidak Hilang

Rasa penuh atau tersumbat pada telinga bisa disebabkan oleh kotoran telinga yang menumpuk, namun bila tidak hilang setelah dibersihkan atau berlangsung lama, kemungkinan ada masalah lain:

  • Disfungsi tuba eustachius akibat alergi atau sinusitis.

  • Gangguan tekanan telinga pada penyelam atau penumpang pesawat (barotrauma).

  • Bisa juga merupakan tanda awal tumor jinak (neuroma akustik) pada saraf pendengaran.

5. Pusing atau Gangguan Keseimbangan

Telinga bagian dalam berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh. Jika Anda sering mengalami pusing, vertigo, atau sulit menjaga keseimbangan, kemungkinan ada masalah pada sistem vestibular, seperti:

  • Labirinitis (infeksi telinga dalam).

  • Penyakit Meniere yang ditandai dengan vertigo berulang, tinnitus (denging), dan gangguan pendengaran.

  • Gangguan vestibular lain yang berisiko mengganggu kualitas hidup.

Tanda Darurat yang Harus Segera Ditangani

Selain lima gejala di atas, ada kondisi lain yang termasuk darurat medis dan perlu penanganan cepat, antara lain:

  • Demam tinggi disertai nyeri telinga hebat.

  • Kelumpuhan wajah di sisi telinga yang sakit.

  • Trauma langsung pada telinga atau kepala yang diikuti perdarahan.

  • Telinga berdengung keras (tinnitus) tiba-tiba yang tidak hilang.

Jika kondisi ini terjadi, sebaiknya jangan menunda dan segera ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) atau dokter THT terdekat.

Ringkasan Tabel Kapan Harus ke Dokter THT

Gejala Kemungkinan Penyebab Tindakan yang Dianjurkan
Pendengaran menurun mendadak SSHL, trauma akustik Segera ke dokter THT, terapi kortikosteroid dalam 72 jam.
Nyeri telinga berkepanjangan Otitis media/eksterna kronis Pemeriksaan telinga, terapi antibiotik atau tindakan medis.
Cairan keluar dari telinga Infeksi, robekan gendang, trauma Segera periksa, bisa butuh kultur cairan & terapi antibiotik.
Telinga terasa penuh/tersumbat lama Impaksi serumen, disfungsi tuba, barotrauma Evaluasi medis, mungkin perlu irigasi telinga atau terapi sinusitis.
Pusing/vertigo/gangguan keseimbangan Labirinitis, Meniere, gangguan vestibular Diagnosis THT & tes vestibular, terapi sesuai penyebab.

Arti Warna Kotoran Telinga Adalah Petunjuk Kesehatan

Arti warna kotoran telinga memberikan gambaran jelas tentang kondisi telinga dan kesehatan tubuh. Warna kuning pucat, kuning kecoklatan, atau putih keabuan bisa normal. Namun, warna kehijauan, hitam pekat, atau putih cair berbau menandakan adanya masalah medis yang harus segera ditangani.

Membersihkan telinga tidak boleh sembarangan. Gunakan cara aman seperti kain lembap atau obat tetes, dan bila perlu segera konsultasikan ke dokter THT. Dengan memahami arti warna kotoran telinga, kita dapat lebih waspada menjaga kesehatan pendengaran sekaligus mencegah komplikasi serius. (*)

Referensi Ilmiah

  1. Roland, P. S., & Smith, T. L. (2008). Clinical practice guideline: Cerumen impaction. Journal of Clinical Pathology.

  2. Yoshiura, K. I., et al. (2006). A SNP in the ABCC11 gene is the determinant of human earwax type. Nature Genetics.

  3. Guest, J. F., et al. (2004). Impacted cerumen: composition, production, epidemiology and management. The Quarterly Journal of Medicine.

  4. Smith, J. A., et al. (2012). Otitis externa: An overview. The New England Journal of Medicine.

  5. Clegg, A. J., et al. (2010). Earwax removal: a systematic review. BMJ Clinical Evidence.

  6. American Academy of Otolaryngology–Head and Neck Surgery Foundation (2017). Clinical practice guideline: earwax (cerumen impaction).

  7. National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD, 2019). Ear Infections and Earwax.

  8. American Academy of Family Physicians (2018). Cerumen Impaction: Diagnosis and Management.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kasus ISPA di Medan Tembus 30 Ribu, Pemkot Keluarkan 6 Imbauan Penting: Warga Diminta Waspada!
Influenza Merebak di Jepang dan Malaysia, Dinkes Sumut Beber Kondisi Terkini
5 Fakta Unik Bercinta Saat Hujan Terasa Lebih Panas, Pasangan Wajib Coba!
Musim Hujan Datang, Waspadai 7 Penyakit Mematikan yang Mengintai Saat Banjir
10 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Menggerogoti Kesehatan Mental Kamu – Nomor 7 Sering Tak Disadari!
Mata Sering Berkedip Tanda Cacingan? Dokter UI Beber Fakta Sesungguhnya
6 Jenis Penyakit Kelamin pada Pria: Kenali Ciri-ciri dan Risikonya Sebelum Terlambat!
Daun Sirsak: Dalam Negeri Dibuang, Jadi “Emas” di Negeri Orang

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 21:02

Kasus ISPA di Medan Tembus 30 Ribu, Pemkot Keluarkan 6 Imbauan Penting: Warga Diminta Waspada!

Jumat, 17 Oktober 2025 - 18:48

Influenza Merebak di Jepang dan Malaysia, Dinkes Sumut Beber Kondisi Terkini

Selasa, 14 Oktober 2025 - 02:43

5 Fakta Unik Bercinta Saat Hujan Terasa Lebih Panas, Pasangan Wajib Coba!

Senin, 13 Oktober 2025 - 07:01

Musim Hujan Datang, Waspadai 7 Penyakit Mematikan yang Mengintai Saat Banjir

Jumat, 10 Oktober 2025 - 06:10

10 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Menggerogoti Kesehatan Mental Kamu – Nomor 7 Sering Tak Disadari!

Berita Terbaru