Faktor yang Memengaruhi Arti Warna Kotoran Telinga
Menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD, 2019), beberapa faktor berikut berpengaruh pada warna dan tekstur cerumen:
-
Genetik – Gen ABCC11 menentukan apakah seseorang memiliki cerumen basah atau kering.
-
Usia – Anak-anak cenderung memiliki cerumen lebih lembut, sedangkan orang dewasa lebih keras dan gelap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
-
Kesehatan – Infeksi dan peradangan dapat mengubah warna cerumen menjadi hijau atau cair.
-
Lingkungan – Polusi, debu, dan kelembapan dapat mempercepat perubahan warna cerumen.
-
Kebiasaan Membersihkan Telinga – Pembersihan berlebihan dapat menyebabkan luka dan memicu perubahan warna.
Kesalahan dalam Membersihkan Telinga
Banyak orang menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga, padahal menurut Cochrane Review (2018), cara ini justru dapat mendorong cerumen lebih dalam dan meningkatkan risiko luka. Kesalahan umum lain:
-
Membersihkan terlalu sering hingga menghilangkan perlindungan alami telinga.
-
Menggunakan benda tajam seperti peniti atau korek api yang berisiko merobek gendang telinga.
-
Tidak segera memeriksakan diri ketika ada tanda infeksi.
Cara Membersihkan Telinga yang Aman Menurut Medis
1. Membersihkan Area Luar Telinga dengan Kain Lembap
Metode ini paling sederhana dan aman, cukup mengelap bagian luar tanpa masuk ke saluran telinga.
2. Menggunakan Obat Tetes Telinga (Ear Drops)
Obat tetes berbahan dasar gliserin, baby oil, atau hidrogen peroksida terbukti efektif melunakkan cerumen (Cochrane Review, 2018).
3. Irigasi Telinga (Ear Syringe)
Penyemprotan air hangat atau larutan salin ke saluran telinga, biasanya dilakukan oleh tenaga medis. Studi di BMJ Clinical Evidence (2010) menyatakan metode ini efektif untuk impaksi cerumen.
4. Pemeriksaan Profesional di Dokter THT
Dokter dapat menggunakan teknik mikrosuction atau alat khusus untuk mengeluarkan cerumen tanpa risiko cedera.
Kapan Harus ke Dokter THT?
Banyak orang menganggap masalah telinga hanyalah keluhan ringan, padahal kondisi tertentu bisa menandakan penyakit serius. Menurut panduan dari American Academy of Family Physicians (AAFP, 2018), ada beberapa gejala yang tidak boleh diabaikan dan harus segera mendapat evaluasi dari dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan).
1. Pendengaran Menurun Mendadak
Jika tiba-tiba pendengaran Anda berkurang dalam hitungan jam atau hari, hal ini bisa menjadi tanda hearing loss sensorineural mendadak (sudden sensorineural hearing loss/SSHL). Kondisi ini merupakan darurat medis yang harus segera ditangani dalam 72 jam pertama. Penelitian dalam The New England Journal of Medicine (2012) menyebutkan bahwa penanganan dini dengan terapi kortikosteroid dapat meningkatkan peluang pemulihan.
2. Nyeri Telinga Berkepanjangan
Nyeri yang tidak hilang meski sudah menggunakan pereda sakit atau berlangsung lebih dari beberapa hari bisa menjadi tanda otitis media kronis atau peradangan telinga tengah. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat merusak gendang telinga dan memengaruhi pendengaran permanen.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya