3. Cairan Keluar dari Telinga
Keluarnya cairan bening, kuning, kehijauan, bahkan berdarah adalah tanda adanya masalah serius.
-
Cairan bening bisa menandakan kebocoran cairan otak (cerebrospinal fluid leak) setelah trauma kepala.
-
Cairan kuning/hijau berbau menandakan infeksi bakteri di telinga tengah atau luar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
-
Cairan bercampur darah sering muncul akibat trauma atau robekan gendang telinga.
Menurut BMJ Clinical Evidence (2010), kondisi ini harus segera diperiksa karena bisa berkembang menjadi infeksi yang lebih serius seperti mastoiditis atau bahkan meningitis.
4. Telinga Terasa Penuh atau Tersumbat yang Tidak Hilang
Rasa penuh atau tersumbat pada telinga bisa disebabkan oleh kotoran telinga yang menumpuk, namun bila tidak hilang setelah dibersihkan atau berlangsung lama, kemungkinan ada masalah lain:
-
Disfungsi tuba eustachius akibat alergi atau sinusitis.
-
Gangguan tekanan telinga pada penyelam atau penumpang pesawat (barotrauma).
-
Bisa juga merupakan tanda awal tumor jinak (neuroma akustik) pada saraf pendengaran.
5. Pusing atau Gangguan Keseimbangan
Telinga bagian dalam berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh. Jika Anda sering mengalami pusing, vertigo, atau sulit menjaga keseimbangan, kemungkinan ada masalah pada sistem vestibular, seperti:
-
Labirinitis (infeksi telinga dalam).
-
Penyakit Meniere yang ditandai dengan vertigo berulang, tinnitus (denging), dan gangguan pendengaran.
-
Gangguan vestibular lain yang berisiko mengganggu kualitas hidup.
Tanda Darurat yang Harus Segera Ditangani
Selain lima gejala di atas, ada kondisi lain yang termasuk darurat medis dan perlu penanganan cepat, antara lain:
-
Demam tinggi disertai nyeri telinga hebat.
-
Kelumpuhan wajah di sisi telinga yang sakit.
-
Trauma langsung pada telinga atau kepala yang diikuti perdarahan.
-
Telinga berdengung keras (tinnitus) tiba-tiba yang tidak hilang.
Jika kondisi ini terjadi, sebaiknya jangan menunda dan segera ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) atau dokter THT terdekat.
Ringkasan Tabel Kapan Harus ke Dokter THT
Gejala | Kemungkinan Penyebab | Tindakan yang Dianjurkan |
---|---|---|
Pendengaran menurun mendadak | SSHL, trauma akustik | Segera ke dokter THT, terapi kortikosteroid dalam 72 jam. |
Nyeri telinga berkepanjangan | Otitis media/eksterna kronis | Pemeriksaan telinga, terapi antibiotik atau tindakan medis. |
Cairan keluar dari telinga | Infeksi, robekan gendang, trauma | Segera periksa, bisa butuh kultur cairan & terapi antibiotik. |
Telinga terasa penuh/tersumbat lama | Impaksi serumen, disfungsi tuba, barotrauma | Evaluasi medis, mungkin perlu irigasi telinga atau terapi sinusitis. |
Pusing/vertigo/gangguan keseimbangan | Labirinitis, Meniere, gangguan vestibular | Diagnosis THT & tes vestibular, terapi sesuai penyebab. |
Arti Warna Kotoran Telinga Adalah Petunjuk Kesehatan
Arti warna kotoran telinga memberikan gambaran jelas tentang kondisi telinga dan kesehatan tubuh. Warna kuning pucat, kuning kecoklatan, atau putih keabuan bisa normal. Namun, warna kehijauan, hitam pekat, atau putih cair berbau menandakan adanya masalah medis yang harus segera ditangani.
Membersihkan telinga tidak boleh sembarangan. Gunakan cara aman seperti kain lembap atau obat tetes, dan bila perlu segera konsultasikan ke dokter THT. Dengan memahami arti warna kotoran telinga, kita dapat lebih waspada menjaga kesehatan pendengaran sekaligus mencegah komplikasi serius. (*)
Referensi Ilmiah
-
Roland, P. S., & Smith, T. L. (2008). Clinical practice guideline: Cerumen impaction. Journal of Clinical Pathology.
-
Yoshiura, K. I., et al. (2006). A SNP in the ABCC11 gene is the determinant of human earwax type. Nature Genetics.
-
Guest, J. F., et al. (2004). Impacted cerumen: composition, production, epidemiology and management. The Quarterly Journal of Medicine.
-
Smith, J. A., et al. (2012). Otitis externa: An overview. The New England Journal of Medicine.
-
Clegg, A. J., et al. (2010). Earwax removal: a systematic review. BMJ Clinical Evidence.
-
American Academy of Otolaryngology–Head and Neck Surgery Foundation (2017). Clinical practice guideline: earwax (cerumen impaction).
-
National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD, 2019). Ear Infections and Earwax.
-
American Academy of Family Physicians (2018). Cerumen Impaction: Diagnosis and Management.