Menurutnya, seorang penderita penyakit dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau pada fasilitas kesehatan terdekat guna mengetahui kondisi kesehatannya.
Dokter akan memberikan rekomendasi apakah pasien tetap harus melanjutkan minum obat, demikian juga terkait pemberian dosis dan waktu mengonsumsinya.
Dokter Ngabila menekankan hal ini sebab kegiatan puasa mengubah metabolisme tubuh seseorang karena perubahan waktu makan, minum, serta istirahat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Penderita penyakit, termasuk bagi Ibu hamil dan Ibu menyusui sebaiknya konsultasi terlebih dahulu. Mereka butuh supervisi, kebutuhan nutrisi bagi janin juga harus dipenuhi,” ujar dr Ngabila Salama.
Sahur Tepat Waktu
Ngabila juga menyarankan agar melakukan sahur sebagaiamana waktu yang ditentukan agar puasa dapat berjalan lancar hingga waktu berbuka.
Dia mengatakan tak jarang masyarakat melakukan sahur pada dini hari karena ingin beristirahat dan bekerja esok hari.
Padahal hal ini tidak tepat, karena menyebabkan waktu puasa dijalani lebih lama ketimbang waktu sahur sebelum ibadah salat subuh.
“Kalau sahur jam 12 malam artinya waktu puasanya lebih dari 16 jam. Itu pasti lemas di siang hari karena puasa melebihi waktu seharusnya sekitar 14 jam,” katanya.
Berbuka Puasa
Dokter Ngabila menyarankan pada saat berbuka untuk mengonsumsi makanan dan minuman sehat dengan kadar gula yang terkontrol.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya