Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Daun Sirsak: Dalam Negeri Dibuang, Jadi “Emas” di Negeri Orang

×

Daun Sirsak: Dalam Negeri Dibuang, Jadi “Emas” di Negeri Orang

Sebarkan artikel ini
Daun Sirsak
Daun Sirsak diklaim memiliki khasiat mulai dari pereda nyeri kepala hingga potensi antikanker

Namun, volume perdagangan masih kecil dan sporadis. Penyebabnya, standar mutu dan regulasi ekspor belum sepenuhnya terpenuhi.

Pasar Eropa dan Asia Timur menuntut sertifikat fitosanitasi, uji residu pestisida, dan label komposisi yang jelas.

Tantangan dan Peluang

Banyak petani atau UMKM di hulu hanya menjual daun kering sederhana tanpa pengolahan standar. Kondisi ini membuat harga jual rendah dan sulit bersaing.

Padahal, harga ritel global relatif tinggi membuka peluang margin besar bagi eksportir yang mampu menghadirkan produk berkemasan modern dengan standar Good Manufacturing Practice (GMP).

Pengamat perdagangan menyebut, investasi pada fasilitas pengeringan, sortasi, pengemasan, dan sertifikasi organik akan menentukan daya saing Indonesia di pasar herbal dunia.

Antara Khasiat dan Kehati-hatian

Daun sirsak berpotensi menjadi komoditas herbal bernilai tambah tinggi bagi Indonesia. Namun, klaim kesehatan harus disampaikan proporsional.

Penelitian laboratorium memang menjanjikan, tapi risiko toksisitas juga nyata.

Bila rantai pasok ditingkatkan dan regulasi ekspor dipenuhi, daun sirsak bukan hanya ramuan tradisional, melainkan juga peluang ekonomi hijau di pasar herbal global.