Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Aneurisma Otak Bisa Jadi “Bom Waktu” di Dalam Tubuh, Ahli Peringatkan Risiko Pecah seperti yang Dialami Kim Kardashian

×

Aneurisma Otak Bisa Jadi “Bom Waktu” di Dalam Tubuh, Ahli Peringatkan Risiko Pecah seperti yang Dialami Kim Kardashian

Sebarkan artikel ini
aneurisma otak
Aneurisma Otak Bisa Jadi "Bom Waktu" di Dalam Tubuh, Ahli Peringatkan Risiko Pecah seperti yang Dialami Kim Kardashian

Topikseru.com – Kasus aneurisma otak yang baru-baru ini diungkap oleh bintang reality show Kim Kardashian membuat publik kembali waspada terhadap penyakit yang sering disebut sebagai “bom waktu di dalam tubuh.”

Menurut dr. Kunal Sood, ahli anestesi dan spesialis pengobatan nyeri intervensional, aneurisma bisa terbentuk akibat titik lemah pada dinding pembuluh darah, yang kemudian menggelembung perlahan, layaknya balon tipis yang hampir pecah.

“Sebagian besar aneurisma tidak berbahaya dan sering ditemukan secara kebetulan. Namun bahaya sebenarnya dimulai ketika salah satunya pecah,” kata dr. Sood dikutip dari Hindustan Times, Sabtu (25/10/2025).

Risiko Fatal Saat Aneurisma Pecah

Sood menjelaskan, jika aneurisma pecah, dapat terjadi pendarahan subaraknoid, yaitu pendarahan di sekitar otak yang berpotensi mengancam jiwa.

“Jika salah satunya pecah, penderitanya bisa mengalami pendarahan otak hebat. Ini kondisi darurat medis,” tegasnya.

Baca Juga  Waspada, 5 Jenis Penyakit Ini Bisa Sebabkan Kematian Mendadak, Jangan Anggap Sepele!

Aneurisma yang pecah bisa menyebabkan stroke, kehilangan kesadaran, bahkan kematian mendadak. Gejala umumnya meliputi sakit kepala hebat mendadak, penglihatan ganda, mual, atau leher kaku.

Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai

Sood mengungkapkan sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami atau memperburuk aneurisma otak, di antaranya:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Kebiasaan merokok
  • Riwayat keluarga aneurisma otak
  • Kondisi genetik, seperti penyakit ginjal polikistik dan sindrom Ehlers-Danlos

“Faktor-faktor ini dapat melemahkan dinding pembuluh darah otak secara perlahan, hingga akhirnya menggelembung dan berisiko pecah,” jelasnya.

Diagnosis dan Penanganan Aneurisma

Aneurisma biasanya terdeteksi melalui MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau CT angiografi.

Setelah ditemukan, langkah penanganan akan disesuaikan dengan ukuran, lokasi, dan tingkat risikonya.