Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Membongkar Mitos Feses Hitam “Tanda Kematian”, Ini Penjelasan Medis dan Kapan Harus Segera Ke Rumah Sakit

×

Membongkar Mitos Feses Hitam “Tanda Kematian”, Ini Penjelasan Medis dan Kapan Harus Segera Ke Rumah Sakit

Sebarkan artikel ini
Mitos feses hitam
Ilustrasi - Membongkar mitos feses hitam tanda kematian

Jika feses hitam disertai salah satu dari gejala berikut, segera cari pertolongan medis darurat:

  • Muntah darah atau muntah seperti butiran kopi;
  • Tubuh sangat lemas, pusing hebat, atau hampir pingsan;
  • Napas cepat, kulit pucat berkeringat dingin, atau tanda-tanda syok;
  • Nyeri perut hebat atau perut terasa kaku.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, tes tinja (untuk mendeteksi kandungan darah), dan bila perlu endoskopi untuk mencari sumber perdarahan.

Kapan Tidak Perlu Panik dan Apa yang Harus Dicek

Jika feses hitam muncul setelah mengonsumsi suplemen zat besi, makanan seperti hati atau makanan berwarna gelap, atau obat mengandung bismuth, biasanya tidak berbahaya.

Coba hentikan konsumsi yang dicurigai dan pantau perubahan warna selama 48–72 jam. Jika warna tidak kembali normal atau ada gejala lain, konsultasikan ke dokter.

Baca Juga  Cara Benar Menghitung Berat Badan Ideal dan Tips Untuk Menjaganya

Intinya: bukan pertanda kematian, tetapi jangan diabaikan

Kesimpulannya, feses hitam bisa menjadi tanda kondisi serius (melena akibat perdarahan), tetapi anggapan bahwa feses hitam merupakan “tanda kematian” adalah salah kaprah.

Penilaian harus didasarkan pada konteks klinis, riwayat makanan/obat, gejala menyertai, dan pemeriksaan medis. Bila ragu, terutama bila ada gejala berat, segeralah ke fasilitas kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.

Sumber rujukan singkat: Cleveland Clinic (melena), Mayo Clinic (gastrointestinal bleeding), NHS (efek bismuth dan penyebab feses gelap), MedlinePlus (obat/izin makanan dan pengaruhnya), StatPearls/NCBI (melena & perdarahan GI).