“Menyajikan serangga, belalang, ulat sagu atau yang disebutkan itu dalam menu MBG rasanya bukan hanya tidak etis jika bukan tradisi setempat tapi malah merusak nafsu makan,” kata Tan Shot Yen
Alternatif Sumber Protein yang Aman dan Terjangkau
Pemerintah seharusnya memilih sumber protein yang lebih aman dan diterima masyarakat. Beberapa alternatif yang direkomendasikan adalah:
1. Telur
Telur merupakan sumber protein hewani yang mudah diolah, terjangkau, dan kaya nutrisi penting untuk pertumbuhan anak.
2. Ikan
Ikan mengandung omega-3 dan nutrisi esensial lainnya, sangat baik untuk perkembangan otak dan kesehatan tubuh anak.
3. Daging Ayam
Daging ayam lebih umum dikonsumsi dan tersedia di hampir seluruh wilayah. Proses pengolahannya juga lebih familiar bagi masyarakat.
Pengawasan yang ketat terhadap penyediaan makanan ini sangat penting untuk memastikan kualitas dan keamanannya.
Serangga: Tradisi Lokal atau Tantangan Nasional?
Mengonsumsi serangga merupakan tradisi di beberapa daerah. Namun, untuk skala nasional, perlu dilakukan kajian mendalam mengenai:
- Kandungan Gizi: Apakah serangga memenuhi kebutuhan gizi anak?
- Higienitas: Apakah pengolahan serangga memenuhi standar keamanan pangan?
- Penerimaan Sosial: Apakah masyarakat umum, terutama anak-anak, dapat menerima serangga sebagai menu harian?
Tan Shot Yen menekankan perlunya perhatian pada kandungan protein dan jumlah konsumsi serangga jika tetap digunakan dalam program MBG.
Menu dalam program MBG harus memperhatikan gizi, keamanan, dan penerimaan sosial. Serangga mungkin sesuai untuk beberapa daerah, tetapi telur, ikan, dan daging ayam lebih layak untuk diterapkan secara luas.
Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap makanan yang disajikan dalam program ini tidak hanya bergizi tetapi juga aman dan sesuai dengan norma masyarakat. Dengan demikian, program MBG dapat benar-benar meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia. (*)












