Tips: Suami perlu lebih sabar. Ajak istri konsultasi ke dokter jika perubahan hormon menimbulkan gangguan serius. Jaga keintiman non-seksual agar koneksi emosional tetap hangat.
4. Masalah Kesehatan, Pengaruh Langsung pada Libido
Diabetes, gangguan tiroid, hingga depresi bisa memangkas gairah seksual istri. Belum lagi rasa sakit atau nyeri kronis yang membuat berhubungan seks justru jadi siksaan.
Tips: Dukung istri untuk memeriksakan diri. Temani ke dokter dan tunjukkan empati, bukan desakan atau kekecewaan.
5. Efek Samping Obat, Faktor yang Sering Terlupa
Obat antidepresan, kontrasepsi hormonal, atau obat tekanan darah memiliki efek samping berupa penurunan gairah. Seringkali pasangan tak sadar ini jadi salah satu penyebabnya.
Tips: Diskusikan dengan dokter alternatif pengobatan yang tidak terlalu memengaruhi kehidupan seksual.
6. Kelelahan Fisik, Tubuh Lelah Tak Punya Energi
Mengurus anak, bekerja, mengelola rumah—semua menguras tenaga istri. Seringkali, saat malam tiba, tubuhnya hanya ingin rebah, bukan bercinta.
Tips: Suami bisa bantu membagi tugas rumah tangga, menciptakan waktu me-time istri, atau sekadar menyiapkan quality time agar istri kembali punya energi.
7. Kurangnya Koneksi Emosional, Hubungan Dingin di Luar Ranjang
Hubungan seks hanyalah satu bagian dari keintiman. Jika keintiman emosional merenggang, keinginan bercinta pun menurun. Interaksi sehari-hari yang hambar, jarang bercerita, minim pelukan, jadi tanda koneksi batin yang merenggang.
Tips: Ciptakan momen romantis, jauh dari rutinitas gadget. Makan malam berdua, ngobrol sebelum tidur, atau sekadar jalan sore bisa menghangatkan kembali keintiman.
Alasan istri menolak berhubungan intim tak sesederhana “tak tertarik” lagi. Di baliknya ada komunikasi yang terhambat, hormon yang berubah, stres menumpuk, hingga rasa lelah yang kerap diabaikan. Suami perlu peka, sabar, dan mau mendengar.
Keintiman rumah tangga tak akan terjaga bila hanya mengandalkan ‘ajakan’ di ranjang tanpa dibarengi komunikasi hangat di keseharian.








