Ketika memasuki masa ovulasi, kadar testosteron pada wanita meningkat dan mendorong tingginya dorongan seksual. Vinmec mencatat bahwa frekuensi pikiran berhubungan seksual dapat naik dari rata-rata 0,77 menjadi 1,3 kali per hari pada fase ini.
Fungsi Testosteron dalam Tubuh Perempuan
Menurut Healthline, testosteron pada wanita memiliki peran penting, antara lain:
- Menjaga kesehatan tulang
- Mendukung fungsi payudara
- Memengaruhi kesuburan
- Melancarkan menstruasi
- Menjaga kesehatan jaringan vagina
Hormon ini juga berperan dalam melubrikasi V, membantu relaksasi otot, hingga mencegah rasa sakit saat penetrasi (dispareunia).
Dampak Jika Testosteron Terlalu Rendah
Rentang kadar testosteron normal pada wanita berada di angka 15–70 ng/dL. Jika berada di bawah ambang tersebut, beberapa keluhan dapat muncul, seperti:
- Siklus menstruasi tidak teratur
- Masalah kesuburan
- Osteoporosis
- Kekeringan vagina
- Rendahnya minat hubungan seksual
Wanita dengan kadar testosteron rendah umumnya menjadi kurang berminat pada aktivitas intim.
Meningkatnya gairah seksual perempuan pada masa subur bukan sekadar mitos. Hal ini dipengaruhi faktor biologis dan psikologis, terutama lonjakan hormon testosteron pada fase ovulasi.
Meski dikenal sebagai hormon laki-laki, testosteron juga memiliki peran besar pada tubuh perempuan, baik dari sisi reproduksi hingga kesehatan jaringan intim.







