Meski begitu, tim mengaku menghadapi sejumlah kendala teknis di awal perancangan, mulai dari keterlambatan kamera dermatoskop digital, kabel tidak kompatibel, dan kesalahan sistem perangkat lunak. Semua hambatan tersebut akhirnya teratasi melalui berbagai penyesuaian.
Portabel dan Hemat Daya
Sistem Scanoma dibangun menggunakan Raspberry Pi, sehingga mudah dibawa dan dioperasikan di fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas.
Selain itu, perangkat ini dirancang hemat daya serta cocok digunakan oleh tenaga medis di daerah terpencil.
Dalam pengembangannya:
- Mahasiswa Farmasi menangani karakterisasi lesi dan parameter klinis.
- Mahasiswa Teknik Elektro menangani integrasi hardware serta pemrosesan citra digital.
Kolaborasi ini dinilai menjadi contoh konkret sinergi teknologi dan kesehatan dalam menjawab tantangan medis modern.
Harapan Meningkatkan Kesadaran Pemeriksaan Kulit
Salsa berharap Scanoma mampu membantu tenaga medis meningkatkan deteksi dini kanker kulit, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan rutin.
“Kalau alat ini bisa membantu satu orang saja mengenali gejala kanker lebih cepat, perjuangan kami sudah tidak sia-sia,” ujarnya.



