Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Di Balik Otot dan Tato: Ketika Mereka yang Dijuluki Preman Menjadi Penolong

×

Di Balik Otot dan Tato: Ketika Mereka yang Dijuluki Preman Menjadi Penolong

Sebarkan artikel ini
Preman
Ilustrasi - Sosok yang dijuluki "preman" tetapi menyalurkan kekuatannya untuk membantu mereka yang terpinggirkan

Topikseru.com – Mendengar kata “preman” di benak banyak orang langsung terasosiasi dengan kekerasan dan intimidasi. Padahal, di sudut-sudut kota besar di Indonesia, ada sosok-sosok yang memakai topeng preman, tetapi menyalurkan kekuatannya untuk membantu mereka yang terpinggirkan.

Fenomena ini sekaligus menjadi pengingat bagi kita bahwa setiap manusia dilahirkan dengan cinta dan kasih sayang.

Beberapa sosok yang kerap dikenal dan dilabeli ‘preman’, menyimpan sebait kisah heroik bagi masyarakat kecil yang luput dari penglihatan publik.

Berikut kisah tiga ‘preman’ terkenal yang lebih sering menjadi pahlawan tanpa tanda jasa bagi rakyat kecil.

1. Hercules Rosario Marshal – Raja Tanah Abang yang Selalu Turun Tangan

Hercules, pemuda berdarah Timor Leste, merantau ke Jakarta saat remaja. Berbekal tenaga besar dan nyali, ia merintis “karier” di kawasan Tanah Abang – dari tukang parkir liar hingga akhirnya dikenal sebagai “raja bayangan” blok grosir terbesar Asia Tenggara.

Baca Juga  Toko Ponsel di Medan Dijarah saat Kebakaran, Pelaku Diduga Komplotan Preman

Meski disegani, Hercules tak segan membagi rezeki. Setiap Lebaran, dia bersama anggotanya kerap menggelar bakti sosial.

Ada ribuan paket sembako yang sampai ke tangan masyarakat miskin, menyantuni anak yatim dan menolong biaya rumah sakit bagi mereka yang membutuhkan.

Dia juga sangat perduli pendidikan, dengan membiayai kursus gratis untuk pemuda putus sekolah. Warga sekitar mengenang “Waktu pasaran sepi, Hercules sering bagi-bagi nasi kotak ke pedagang kaki lima.”

Hercules dalam sebuah wawancara langka, pernah menyampaikan alasannya selalu berbagi dengan masyarakat miskin.

“Saya juga pernah jadi orang kecil di kota besar. Rasanya lapar, kedinginan, tanpa teman. Kalau punya kekuatan, harus membantu mereka yang belum beruntung,” kata Hercules.

2. Bang Ucok – Penjaga Pasar Tradisional yang Bersahaja

Di Medan, nama Bang Ucok kerap disebut pedagang pasar. Dengan badan tegap dan tato di lengan, ia terlihat garang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *