Hercules dalam sebuah wawancara langka, pernah menyampaikan alasannya selalu berbagi dengan masyarakat miskin.
“Saya juga pernah jadi orang kecil di kota besar. Rasanya lapar, kedinginan, tanpa teman. Kalau punya kekuatan, harus membantu mereka yang belum beruntung,” kata Hercules.
2. Bang Ucok – Penjaga Pasar Tradisional yang Bersahaja
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Medan, nama Bang Ucok kerap disebut pedagang pasar. Dengan badan tegap dan tato di lengan, ia terlihat garang.
Namun, di dalam hatinya pedagang kaki lima lah yang ia anggap “keluarga kecil”.
Bang Ucok rutin menggratiskan lapak bagi pedagang renta atau yang terjaring razia tanpa kompromi. Saat ada warga kampungnya terkapar sakit, uang tunai pelipur lara itu datang diam-diam ke rumah sakit—tanpa nama pengirim.
Tiap Jumat, ia sering mengundang makan anak yatim dengan menu sederhana, tetapi penuh kebersamaan.
Menurut tetangga dekatnya, Ucok percaya tentang satu hal yang menjadi motivasi dalam hidupnya menatap dunia.
“Uang bukan segalanya, tapi kalau bisa membuat orang lain tersenyum, kenapa tidak?” ucap Ucok.
Penulis : Muchlis
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya