Topikseru.com – Kejatuhan cicak kerap dianggap sebagai peristiwa yang penuh makna dalam kepercayaan masyarakat.
Di berbagai daerah, kejadian ini dikaitkan dengan pertanda nasib yang bisa bersifat baik atau buruk.
Sebagian menganggapnya sebagai isyarat akan datangnya rezeki atau tamu, sementara yang lain menganggapnya sebagai tanda kesialan atau musibah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam Islam, kejatuhan cicak tidak memiliki makna khusus dan tidak boleh dijadikan dasar keyakinan tentang nasib.
Sementara menurut Primbon Jawa, cicak yang jatuh di tubuh seseorang dapat diartikan secara simbolis sebagai pesan dari alam.
Berikut pembahasan lengkap yang membandingkan pandangan Islam dan Primbon Jawa, disertai uraian mendalam dari setiap poin makna yang diyakini masyarakat.
Pandangan Islam Tentang Mitos Kejatuhan Cicak
Islam memandang kepercayaan bahwa peristiwa tertentu menjadi penentu nasib sebagai thiyarah atau tathayyur, yakni keyakinan terhadap pertanda baik atau buruk dari kejadian tertentu. Rasulullah SAW menegaskan bahwa thiyarah adalah syirik, karena menggeser keyakinan dari Allah SWT kepada tanda-tanda yang tidak memiliki dasar syariat.
Hadis Bukhari-Muslim menyebutkan:
اَلطِّيَرَةُ شِرْكٌ، اَلطِّيَرَةُ شِرْكٌ، اَلطِّيَرَةُ شِرْكٌ، وَمَا مِنَّا إِلَّا، وَلَكِنَّ اللهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ
“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik. Dan setiap orang pasti pernah merasakannya, namun Allah menghilangkannya dengan tawakal kepada-Nya.”
Dalam ajaran Islam, semua kejadian, baik besar maupun kecil, adalah takdir Allah SWT. Oleh karena itu, kejatuhan cicak bukanlah pertanda khusus dan tidak boleh dihubungkan dengan nasib.
1. Cicak Jatuh di Kepala
Dalam mitos, cicak jatuh di kepala sering dikaitkan dengan pertanda sial, seperti akan terkena musibah atau kehilangan orang terdekat.
Namun dalam Islam, keyakinan ini tidak dibenarkan. Kepala adalah bagian teratas tubuh yang sering dianggap sakral dalam simbol budaya, sehingga ketika hewan jatuh di sana, orang menganggapnya sebagai tanda buruk.
Pandangan Islam: Tidak ada dalil yang menguatkan keyakinan tersebut. Semua kejadian harus diterima sebagai ujian atau ketentuan dari Allah, bukan ramalan nasib.
2. Cicak Jatuh di Pundak
Primbon Jawa menafsirkan cicak jatuh di pundak sebagai tanda rezeki atau kabar baik yang akan datang.
Pundak melambangkan kekuatan dan tanggung jawab, sehingga diyakini kejatuhan cicak di area ini membawa beban yang bersifat positif seperti amanah baru atau keuntungan finansial.
Pandangan Islam: Rezeki adalah murni pemberian Allah SWT dan tidak terkait dengan tanda-tanda alam seperti ini. Sebagai Muslim, kita diperintahkan untuk berusaha dan bertawakal, bukan menunggu pertanda.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya