-
Weton ini dianggap baik untuk membangun pondasi rumah tangga yang kuat.
-
Simbol dari keseriusan dan tanggung jawab dalam hubungan suami istri.
-
Pasangan yang menikah di Sabtu Wage dipercaya akan lebih mudah menjaga komitmen dan membangun kehidupan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemilihan hari dan pasaran pernikahan dalam Primbon Jawa bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga sarana mencari keselarasan antara pasangan, alam, dan restu leluhur. Dengan memilih weton yang tepat, pasangan diharapkan mendapatkan rumah tangga yang penuh keberkahan, harmonis, serta terhindar dari konflik besar.
Pantangan Hari Buruk Menikah Tahun 2026
Dalam tradisi Jawa, memilih hari pernikahan bukan hanya soal kecocokan antara dua mempelai, melainkan juga berkaitan dengan energi kosmis, harmoni alam, serta restu leluhur.
Karena itu, ada hari-hari tertentu yang dianggap sebagai pantangan untuk mengadakan pernikahan.
Jika nekat menikah pada waktu tersebut, dikhawatirkan rumah tangga akan sering diliputi ujian berat, baik dalam hal rezeki, kesehatan, maupun keharmonisan.
Beberapa hari yang dianggap kurang baik untuk menikah di tahun 2026 menurut primbon Jawa antara lain:
1. Bulan Suro (Muharram)
Bulan Suro dalam kalender Jawa identik dengan bulan sakral yang dipenuhi kegiatan spiritual, tirakat, dan introspeksi diri. Banyak masyarakat Jawa percaya bahwa menikah di bulan ini bisa dianggap kurang tepat karena energi bulan Suro lebih condong pada penyucian jiwa, bukan untuk merayakan kebahagiaan duniawi. Walau ada yang tetap melangsungkan pernikahan di bulan ini, sebagian besar keluarga Jawa masih menghindarinya demi keharmonisan jangka panjang.
2. Hari Selasa Kliwon
Hari ini dikenal sebagai hari rawan, yang menurut kepercayaan bisa memicu banyak konflik dalam rumah tangga. Energi dari kombinasi Selasa dan pasaran Kliwon sering dikaitkan dengan ketegangan dan perselisihan, sehingga dianggap kurang baik untuk mengawali kehidupan baru. Pasangan yang menikah pada hari ini dipercaya akan sering menghadapi pertengkaran, bahkan masalah besar yang sulit diselesaikan.
3. Jumat Pahing
Hari Jumat sejatinya hari baik karena dianggap penuh berkah. Namun, ketika jatuh di pasaran Pahing, justru dipercaya sebagai waktu yang berat untuk mengadakan pernikahan. Pahing memiliki energi kuat yang sering dihubungkan dengan ujian, perselisihan, serta beban hidup yang berat. Karena itu, banyak orang tua Jawa menyarankan agar menghindari hari ini agar perjalanan rumah tangga lebih ringan dan lancar.
4. Sabtu Pon di Bulan Sapar
Kombinasi ini sering disebut membawa ketidakstabilan finansial. Menurut primbon, pasangan yang menikah di hari Sabtu Pon pada bulan Sapar akan menghadapi naik turunnya rezeki, sehingga rumah tangga rawan mengalami kesulitan ekonomi. Selain itu, energi bulan Sapar dianggap kurang harmonis untuk memulai ikatan besar seperti pernikahan.
Dengan memahami pantangan ini, pasangan bisa lebih bijak dalam memilih hari pernikahan. Bagi masyarakat Jawa, menghindari hari buruk bukan sekadar tradisi, tetapi juga ikhtiar agar kehidupan rumah tangga selalu dalam lindungan Tuhan, dijauhkan dari masalah besar, dan penuh berkah.
Tips Alternatif Memilih Hari Pengganti Jika Terpaksa Menikah di Bulan atau Hari Pantangan
Dalam tradisi Jawa, menikah di bulan atau hari pantangan seringkali dianggap kurang baik. Namun, jika kondisi mendesak membuat calon pengantin harus tetap melaksanakan akad atau resepsi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar tetap memperoleh restu dan energi positif.
1. Pilih Weton yang Netral atau Menguatkan
Jika bulan pernikahan jatuh di bulan pantangan (misalnya Suro), calon pengantin bisa memilih weton (hari dan pasaran) yang dipercaya netral atau membawa energi baik, seperti Rabu Pon atau Jumat Legi. Hal ini dianggap bisa menetralkan energi buruk bulan pantangan.
2. Gunakan Hari Baik di Luar Hari Akad
Beberapa keluarga Jawa memilih akad nikah dilakukan di hari yang tersedia (meskipun jatuh di bulan pantangan), tetapi selametan atau resepsi tetap dilakukan di hari baik menurut primbon. Dengan begitu, energi positif tetap menyertai perjalanan rumah tangga.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya