“Kek, saya besok sepertinya harus pulang,” ujar Gugum kepada si kakek.
Namun, kakek tersebut tidak mengizinkan dengan alasan belum saatnya Gugum pulang.
“Belum saatnya, lagian kamu mau pulang ke mana,” jawab kakek tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Merasa tidak punya pilihan, Gugum mengiyakan instruksi sang kakek untuk tinggal di rumah mereka.
Si kakek mengatakan Gugum punya peran penting bagi desa mereka. Sebab, suatu saat nanti dia akan kembali ke desa tersebut.
Tiba pada hari keempat, sang kakek memberikan seekor kunang-kunang kepada Gugum yang sama persis seperti yang dia lihat saat di goa.
Saat diberikan, kunang-kunang itu berubah wujud dan merasuk ke badan Gugum.
“Kek, ini kenapa masuk ke dalam badan saya. Bagaimana cara mengeluarkan,” tanya Gugum.
“Kamu enggak usah tahu, nanti kakek ceritakan bila sudah tiba saatnya,” jelas sang kakek.
Tiba lah saat yang ditunggu-tunggu, Gugum akhirnya diperbolehkan pulang dan seketika dia kembali pingsan. Saat sadar, Gugum telah menyadari bahwa dirinya berada di hutan yang tak jauh dari rumahnya.
Gugum lalu pulang ke rumah dan disambut penuh suka cita oleh keluarga. Tetapi betapa terkejutnya Gugum saat mengetahui bahwa sang ayah telah meningal.
Ibu Gugum memberitahu bahwa dia sudah menghilang dua tahun lamanya.
Penulis : Muchlis
Editor : Damai Mendrofa