Sementara itu, aktivis bernama Tesa menilai negara kerap mencari ideologi baru sebagai kambing hitam untuk membenarkan tindakan represif.
“Negara selalu mencari hantu untuk ditakuti masyarakat. Dulu PKI, sekarang anarkis,” katanya.
Kekerasan di Tingkat Tapak
Tak hanya di kota, tindakan represif juga disebut terjadi di tingkat akar rumput. KPR Sumut menyoroti pengerahan 700 personel kepolisian dalam konflik agraria di Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, yang bahkan luput dari pemberitaan media.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kekerasan bukan hanya di demonstrasi perkotaan, tetapi juga di tapak,” kata Said dari KPR Sumut.
Rencana Gerakan Bersama
Dalam forum ini, para aktivis bersepakat untuk menyusun rencana jangka pendek hingga panjang dalam merawat konsistensi gerakan rakyat di Sumatera Utara.
“Harapannya, pertemuan hari ini bukan sekadar forum, tapi menjadi awal menyatukan nilai-nilai organisasi agar terbentuk kekuatan bersama,” ujar Lusty, moderator pertemuan.
Penulis : Agus Sinaga
Editor : Muchlis
Halaman : 1 2