Di tengah suhu ekstrem dan dinamika ibadah haji, Isron Pasaribu memilih menanggalkan kenyamanan pribadi demi mengawal puluhan jemaah asal Padang Lawas. “Ini bukan tugas biasa. Ini amanah langsung dari Allah,” katanya.
Topikseru.com – Saat deru mesin bus haji merapat ke pelataran Asrama Haji Medan, Kamis (3/7) pagi, seorang pria dengan penutup kepala putih tampak mengayun langkah perlahan menyambut jemaah yang baru tiba dari Tanah Suci. Di wajahnya tersungging senyum lega, tapi mata pria itu berkaca-kaca.
Dia adalah Isron Pasaribu, Kepala MTsN 4 Padang Lawas, yang tahun ini dipercaya sebagai Ketua Rombongan (Karom) Kloter 18 Debarkasi Medan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagi sebagian jemaah, Isron bukan sekadar Karom. Ia adalah pengayom, penenang, sekaligus pemompa semangat dalam perjalanan ibadah yang penuh tantangan.
Selama lebih dari 41 hari di Arab Saudi, ia menjadi wajah pertama yang mereka cari ketika kelelahan mendera, arah tersesat, atau hati mulai diguncang rindu tanah air.
“Saya tidak pernah anggap ini beban,” kata Isron saat ditemui usai pemulangan jemaah.
“Saya merasa ini adalah amanah dari Allah SWT, dan saya harus menunaikannya sebaik mungkin.”
Isron Pasaribu Mengemban Tugas Sepenuh Hati
Sebagai Karom, Isron tidak hanya bertugas memastikan kehadiran dan kedisiplinan jemaah dalam menjalani rangkaian manasik. Ia harus hadir setiap saat – mulai dari memantau kesehatan, mengatur logistik, menghadapi jemaah yang kelelahan atau bingung, hingga menjadi tempat curhat bagi mereka yang diuji secara emosional.
“Ada yang rindu kampung halaman, ada yang fisiknya drop, ada juga yang kehilangan arah di tengah jutaan jemaah lain. Di saat seperti itu, saya tahu mereka butuh lebih dari sekadar petunjuk arah. Mereka butuh rasa aman. Dan itu saya berikan,” ujar Isron.
Penulis : M Agustian
Editor : Muchlis
Halaman : 1 2 Selanjutnya