Jaringan bisnis Riza terbentang dari Singapura hingga Uni Emirat Arab. Ia dikenal dekat dengan para petinggi Pertamina lintas periode, dengan posisi sebagai ‘broker’ vital yang mengatur distribusi dan kontrak pasokan minyak negara.
Terseret Kasus Korupsi Minyak
Kini, jejak langkahnya kembali menjadi sorotan. Kejagung menyebut Riza Chalid diduga menikmati keuntungan besar dari tata kelola minyak mentah Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada 2018–2023.
Tak sendirian, Riza didakwa bersama delapan nama lain, mulai dari mantan VP Supply Pertamina hingga petinggi PT Mahameru Kencana Abadi. Mereka dituduh melakukan berbagai penyimpangan yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Siapa Lagi Terseret?
Selain Riza Chalid, Kejaksaan Agung lebih dulu menahan sembilan pejabat Pertamina Group lainnya. Dari Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga hingga komisaris PT Jenggala Maritim, semuanya terjerat dalam pusaran korupsi yang disebut-sebut sebagai skandal minyak terbesar di era Jokowi.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa bisnis migas Indonesia – sektor vital yang menopang energi nasional – kerap dibayangi permainan kotor di level paling atas.
Penetapan tersangka Riza Chalid menjadi babak baru menyingkap misteri jalur minyak nasional. Siapa sebenarnya di balik rantai pasok yang selama puluhan tahun nyaris tak tersentuh hukum? Benarkah permainan broker minyak ini hanya puncak gunung es?
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya