Kebangkrutan Sritex menandai babak baru bagi industri tekstil nasional. Sebagai salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, kejatuhan Sritex dapat berdampak besar terhadap sektor ini.
Banyak pihak mempertanyakan apakah perusahaan tekstil lainnya dapat bertahan di tengah persaingan global dan tantangan ekonomi yang semakin kompleks.
Di sisi lain, hasil rapat kreditur yang diselenggarakan baru-baru ini membuka kemungkinan dua skenario penyelesaian, yaitu keberlanjutan usaha (going concern) atau skema penyelesaian utang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kurator dan pihak debitur akan mengadakan pertemuan lanjutan untuk membahas opsi terbaik dalam menanggulangi dampak kebangkrutan ini.
Bagi ribuan pekerja yang terkena dampak, masa depan mereka kini bergantung pada kecepatan dan efektivitas proses penyelesaian hak-hak ketenagakerjaan. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat memberikan solusi yang berpihak kepada pekerja agar mereka dapat segera mendapatkan kepastian ekonomi kembali.
Kebangkrutan Sritex bukan hanya mengguncang industri tekstil, tetapi juga memberikan dampak besar pada perekonomian daerah dan nasional. Ribuan karyawan kehilangan pekerjaan, sementara aset perusahaan kini berada di tangan kurator.
Upaya mitigasi telah dilakukan, namun nasib mantan pekerja Sritex masih belum sepenuhnya jelas. Keputusan dari sidang pengadilan dan langkah strategis dari pemerintah akan sangat menentukan arah ke depan dari kasus ini. (*)
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya