Program ini dirancang untuk memberikan apresiasi kepada mitra pengemudi yang menunjukkan performa kerja yang baik sepanjang tahun.
CEO & Co-Founder Grab, Anthony Tan, mengatakan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk penghargaan bagi mitra pengemudi yang telah bekerja keras dan menjadi tulang punggung layanan transportasi serta pengiriman di Indonesia.
“Kami sangat senang dapat berkontribusi dalam program ini. Kami memahami bahwa mitra pengemudi adalah bagian terpenting dari layanan kami, dan kami ingin memastikan mereka mendapatkan apresiasi yang layak,” jelas Anthony Tan dalam pernyataannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kriteria Penerima Bonus
Untuk memastikan bahwa pembagian Bonus Hari Raya (BHR) dilakukan secara adil dan tepat sasaran, perusahaan transportasi online seperti Gojek dan Grab menerapkan sejumlah kriteria bagi mitra pengemudi yang berhak menerima insentif ini.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang akan dipertimbangkan dalam pemberian bonus:
1. Jumlah Pesanan yang Diselesaikan
Salah satu indikator utama dalam menentukan kelayakan penerima BHR adalah jumlah pesanan yang berhasil diselesaikan oleh pengemudi selama periode tertentu, biasanya dalam beberapa bulan menjelang Hari Raya.
– Semakin banyak pesanan yang diselesaikan, semakin besar kemungkinan menerima bonus.
– Pengemudi yang secara konsisten menerima dan menyelesaikan pesanan tanpa banyak pembatalan akan mendapatkan prioritas lebih tinggi.
– Perusahaan juga dapat menetapkan ambang batas minimum jumlah pesanan yang harus dipenuhi agar pengemudi bisa masuk dalam kategori penerima bonus.
Kriteria ini bertujuan untuk mendorong pengemudi agar lebih aktif dalam bekerja dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
2. Tingkat Penyelesaian Pesanan (Completion Rate)
Selain jumlah pesanan, tingkat penyelesaian pesanan atau completion rate juga menjadi faktor penentu dalam pemberian bonus. Completion rate adalah persentase pesanan yang berhasil diselesaikan dibandingkan dengan total pesanan yang diterima.
– Pengemudi yang memiliki completion rate tinggi menunjukkan tingkat komitmen dan keandalan dalam menjalankan tugasnya.
– Standar completion rate yang ditetapkan oleh perusahaan biasanya berada di atas 80-90%. Jika angka ini lebih rendah akibat terlalu banyak pembatalan oleh pengemudi, mereka bisa saja kehilangan hak untuk mendapatkan bonus.
– Sistem ini juga membantu menghindari praktik pembatalan pesanan yang berlebihan, yang dapat mengganggu pengalaman pelanggan.
3. Jumlah Hari dan Jam Online
Frekuensi kerja pengemudi juga menjadi pertimbangan penting. Semakin banyak waktu yang dihabiskan oleh pengemudi untuk online dan menerima pesanan, semakin besar peluang mereka untuk menerima BHR.
– Pengemudi full-time yang aktif hampir setiap hari dalam sebulan terakhir memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan bonus dibandingkan dengan pengemudi part-time.
– Perusahaan biasanya menerapkan ambang batas minimum jumlah jam online dalam periode tertentu agar pengemudi memenuhi syarat.
– Pengemudi yang bekerja di jam-jam sibuk atau peak hours juga berpotensi mendapatkan apresiasi lebih, karena mereka membantu memenuhi kebutuhan transportasi di saat permintaan tinggi.
4. Rating Pengemudi dari Pelanggan
Rating yang diberikan oleh pelanggan setelah menyelesaikan perjalanan juga menjadi faktor penting dalam menentukan penerima bonus.
– Pengemudi dengan rating tinggi (misalnya di atas 4,7 dari skala 5) menunjukkan bahwa mereka memberikan layanan yang baik, ramah, dan profesional.
– Rating yang tinggi juga menjadi indikator kepuasan pelanggan dan kepatuhan pengemudi terhadap standar layanan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
– Pengemudi yang sering mendapatkan keluhan atau rating rendah mungkin tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan bonus, kecuali jika mereka berhasil meningkatkan performanya dalam periode evaluasi tertentu.
5. Kepatuhan terhadap Aturan dan Kebijakan Perusahaan
Selain faktor kinerja, kepatuhan terhadap aturan perusahaan juga menjadi penentu dalam pemberian BHR. Pengemudi yang memiliki riwayat pelanggaran atau pelaporan negatif dapat kehilangan haknya untuk menerima bonus.
– Pengemudi yang pernah mendapat sanksi akibat pelanggaran kode etik, seperti membatalkan pesanan secara sembarangan, bersikap kasar kepada pelanggan, atau melakukan pelanggaran lalu lintas, kemungkinan besar tidak akan memenuhi syarat untuk mendapatkan bonus.
– Perusahaan juga akan mempertimbangkan rekam jejak keselamatan berkendara. Pengemudi yang sering mendapatkan laporan terkait perilaku berkendara yang membahayakan mungkin tidak masuk dalam daftar penerima BHR.
6. Loyalitas dan Lama Bergabung sebagai Mitra
Sebagai bentuk penghargaan terhadap mitra pengemudi yang telah lama bekerja dengan perusahaan, beberapa platform mungkin memberikan tambahan bonus kepada pengemudi dengan masa kerja lebih lama.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya