Wapres Gibran: Data adalah “Minyak Baru”, Hilirisasi Digital Jadi Kunci Kedaulatan Ekonomi

Selasa, 27 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Foto: Tangkapan layar YouTube

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Foto: Tangkapan layar YouTube

Topikseru.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka menegaskan pentingnya hilirisasi digital dalam pembangunan ekonomi nasional.

Menurutnya, di era teknologi saat ini, data merupakan “minyak baru” yang menjadi kunci dalam memenangkan kompetisi global.

“Data itu akan menjadi informasi yang sangat berharga, menjadi the new oil, menjadi kunci untuk memenangkan kompetisi,” ujar Gibran dalam pernyataannya yang diunggah di kanal YouTube resminya, Senin (26/5) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gibran menjelaskan bahwa bentuk kekayaan suatu negara kini telah bergeser. Tidak lagi semata-mata berasal dari tanah, tambang, dan hasil bumi, melainkan dari penguasaan atas data, perilaku, dan pola pikir masyarakat.

“Indonesia memiliki populasi lebih dari 280 juta jiwa, dan sekitar 221 juta di antaranya pengguna internet. Ini adalah sumber daya digital yang sangat besar,” kata Wapres Gibran.

Sebagai contoh konkret, Wapres mencontohkan analisis kebiasaan masyarakat dalam bertransaksi online.

Baca Juga  Hasto PDIP Soal Beredar Poster Gibran Calon Ketum Golkar, Singgung Kedaulatan Partai

Dia menyebut jika di suatu kota masyarakatnya cenderung sering memesan makanan berbahan dasar ayam secara daring, maka itu menjadi sinyal penting bagi pelaku usaha.

“Kalau masyarakatnya suka ayam geprek, sate ayam, atau ayam goreng, maka itu bisa jadi pertimbangan usaha untuk membuka bisnis ayam potong di sana,” ujar mantan Wali Kota Solo ini.

Menurut Gibran, data semacam itu – yang kerap terlihat remeh – dapat menjadi aset berharga jika dianalisis secara menyeluruh, lintas wilayah, dan lintas sektor.

Ini akan membantu dalam memahami kebutuhan pasar dan merancang kebijakan atau strategi bisnis yang lebih presisi.

Namun, dia juga mengingatkan bahwa pemanfaatan data dan algoritma tidak boleh sepenuhnya dikuasai oleh pihak luar.

“Hilirisasi digital bukan sekadar jargon. Ini kebutuhan strategis agar kita tidak hanya menjadi pasar, tetapi bisa menjadi pemain utama dalam ekosistem digital di negeri kita sendiri,” tegasnya.

Penulis : Muchlis

Sumber Berita : Antara

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

BLT Tambahan Belum Cair ke Semua Warga! Menkeu Purbaya: “Masih Ada Kendala Logistik, Minggu Ini Harusnya Sudah Keluar”
Menteri Transmigrasi Kawal Langsung Pemulangan Jenazah Mahasiswa IPB Anggit Bima Wicaksana yang Gugur di Papua Barat
Presiden Prabowo Minta Rp 13 Triliun Hasil Korupsi CPO Disalurkan ke LPDP: Untuk Masa Depan Anak Bangsa
Kejagung Serahkan Rp 13,2 Triliun ke Negara dari Kasus Korupsi CPO, Prabowo Saksikan Langsung
Prabowo: Kalau Mau Belajar Hadapi Kegagalan, Belajarlah dari Saya
Pesan Prabowo untuk Mahasiswa: Jatuh Itu Wajar, Pejuang Harus Bangkit Lagi
Prabowo Singgung ChatGPT dan AI di Wisuda UKRI: “Enak Sekali Kalian, Zaman Saya Dulu Enggak Ada!”
Kejagung Sita Rumah Mewah Riza Chalid di Kebayoran Baru, Terseret Kasus Korupsi Minyak

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:01

BLT Tambahan Belum Cair ke Semua Warga! Menkeu Purbaya: “Masih Ada Kendala Logistik, Minggu Ini Harusnya Sudah Keluar”

Rabu, 22 Oktober 2025 - 00:39

Menteri Transmigrasi Kawal Langsung Pemulangan Jenazah Mahasiswa IPB Anggit Bima Wicaksana yang Gugur di Papua Barat

Selasa, 21 Oktober 2025 - 00:05

Presiden Prabowo Minta Rp 13 Triliun Hasil Korupsi CPO Disalurkan ke LPDP: Untuk Masa Depan Anak Bangsa

Senin, 20 Oktober 2025 - 20:10

Kejagung Serahkan Rp 13,2 Triliun ke Negara dari Kasus Korupsi CPO, Prabowo Saksikan Langsung

Minggu, 19 Oktober 2025 - 06:05

Prabowo: Kalau Mau Belajar Hadapi Kegagalan, Belajarlah dari Saya

Berita Terbaru