“Saat kami akan mempersiapkan keputusan, ternyata ada yang menyaksikan hilal di Aceh dan sudah diambil sumpah,” ujar Nasaruddin Umar.
Dengan penetapan 1 Dzulhijjah jatuh pada 28 Mei 2025, maka 10 Dzulhijjah—yang merupakan Hari Raya Idul Adha—akan dirayakan pada Jumat, 6 Juni 2025.
Menteri Agama berharap agar seluruh umat Islam di Indonesia dapat melaksanakan Shalat Idul Adha secara serempak. Namun, ia juga mengingatkan agar setiap pihak tetap menjaga toleransi apabila terdapat perbedaan dalam penetapan hari besar keagamaan tersebut.
“Kami mengimbau kita melaksanakan Shalat Idul Adha pada Jumat, 6 Juni 2025. Namun jika muncul perbedaan, mari kita menyelesaikan persoalan ini dengan kebersamaan,” kata Nasaruddin.
Penetapan resmi ini menandai momen penting bagi jutaan umat Islam di Tanah Air, terutama dalam menyiapkan berbagai rangkaian ibadah Idul Adha, mulai dari pelaksanaan salat Id hingga penyembelihan hewan kurban.
Kemenag juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kekhidmatan dan nilai-nilai solidaritas sosial dalam pelaksanaan kurban, sebagai bagian dari spirit Idul Adha yang menekankan pengorbanan, kepedulian, dan ketakwaan.












