Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa proses isbat berlangsung cukup alot. Hal itu dikarenakan tidak adanya laporan pengamatan hilal yang memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) pada awalnya.
Namun, jelang pengambilan keputusan, seorang perukyat dari Aceh menyampaikan bahwa ia berhasil melihat hilal. Keterangan tersebut kemudian diperkuat dengan pengambilan sumpah, sehingga dapat dijadikan dasar penetapan awal bulan Dzulhijjah.
“Saat kami akan mempersiapkan keputusan, ternyata ada yang menyaksikan hilal di Aceh dan sudah diambil sumpah,” ujar Nasaruddin Umar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan penetapan 1 Dzulhijjah jatuh pada 28 Mei 2025, maka 10 Dzulhijjah—yang merupakan Hari Raya Idul Adha—akan dirayakan pada Jumat, 6 Juni 2025.
Penulis : Muchlis
Sumber Berita : Antara
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya