Topikseru.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) dalam prosesi adat penuh makna di Pekanbaru, Sabtu (12/7).
Penganugerahan ini bukan sekadar seremoni, tetapi simbol penghormatan mendalam pada nilai budi, yang menjadi ruh kebudayaan Melayu.
“Ini wujud nyata untuk meneguhkan nilai luhur Melayu. Kami menebar dan membalas budi, bukan hanya mengenang,” kata Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR, dalam pidatonya yang sarat filosofi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam budaya Melayu, anugerah adat melayu Ingatan Budi bukan sekadar memori. Ia adalah kesadaran batin yang melahirkan empati, penghargaan, hingga perilaku terpuji.
Peribahasa “Hutang emas dapat dibayar, hutang budi dibawa mati” jadi sandaran LAMR untuk menganugerahkan penghargaan istimewa ini pada figur berpengaruh di Indonesia.
Datuk Seri Taufik menekankan bahwa penghargaan serupa bukan hal baru di bumi Melayu. Kisah Hang Tuah di Kesultanan Melaka menjadi rujukan betapa tradisi membalas budi adalah warisan yang dirawat lintas generasi – bahkan lintas agama dan bangsa.
“Budi bukan sesuatu yang kasat mata, tetapi hidup dan mewangi di bumi, merambat ke akhirat. Inilah yang kami rawat dan hormati,” tegas Datuk Seri Taufik.
Penganugerahan Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Sabtu (12/7) menambah daftar panjang tokoh nasional yang pernah menerima penghargaan penuh makna dari masyarakat Melayu tersebut.
Sejak berdiri, LAMR rutin memberikan Anugerah Adat Ingatan Budi kepada sosok-sosok nasional yang dinilai berjasa menghidupkan nilai-nilai budi dan marwah kebudayaan Melayu.
Tokoh Nasional Penerima Anugerah Gelar Kehormatan dari Lembaga Adat Melayu
1. Joko Widodo
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya