Topikseru.com – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI resmi mengesahkan hasil pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026 dalam Rapat Paripurna DPR Ke-25 Masa Sidang IV Tahun Sidang 2024-2025, Kamis (24/7).
Keputusan ini menjadi tonggak awal bagi pemerintah dalam merumuskan arah pembangunan nasional dan fiskal pada tahun politik mendatang.
Ekonomi Ditopang Target Pertumbuhan 5,8 Persen
Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menegaskan, hasil pembahasan RAPBN dan RKP 2026 akan menjadi pedoman penyusunan anggaran negara tahun depan.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Jazilul Fawaid merinci detail hasil pembahasan yang sudah disepakati bersama jajaran pemerintah, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Dalam RAPBN 2026, pertumbuhan ekonomi nasional ditargetkan di kisaran 5,2-5,8 persen, dengan inflasi dijaga tetap rendah di rentang 1,5-3,5 persen.
Nilai tukar rupiah dipatok di level Rp16.500–Rp16.900 per dolar AS, sementara suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 Tahun diperkirakan bergerak di kisaran 6,6–7,2 persen.
Target Sektor Energi dan Sosial
Dari sisi energi, lifting minyak bumi ditetapkan 605–620 ribu barel per hari, sedangkan lifting gas bumi di angka 953–1.017 ribu barel setara minyak per hari. Harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Oil Price/ICP) diasumsikan stabil di rentang 60–80 dolar AS per barel.












