Peran Perangkat Lunak HisabMu dalam Penetapan Tanggal
Penentuan ini telah diverifikasi melalui HisabMu, sebuah perangkat lunak astronomi digital besutan Muhammadiyah Software Labs di bawah koordinasi Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah.
HisabMu memiliki kemampuan:
-
Mengolah data posisi benda langit dengan akurasi tinggi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
-
Memvalidasi parameter KHGT secara global
-
Menyediakan visualisasi pergerakan Bulan dan Matahari
Penghitungan melalui HisabMu mengonfirmasi bahwa kota-kota di Alaska seperti Chevak, Tununak, dan Hooper Bay memenuhi kriteria KHGT.
Keunggulan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)
Penerapan KHGT membawa sejumlah keunggulan strategis bagi keseragaman penanggalan Islam:
-
Berbasis Ilmu Astronomi Modern
KHGT menggunakan data astronomis global dengan standar Union Astronomique Internationale (IAU). -
Konsistensi Global
Semua wilayah di dunia mengacu pada satu acuan waktu, meminimalkan perbedaan penentuan hari-hari penting. -
Transparansi dan Kepastian Hukum Ibadah
Data perhitungan dapat diakses dan diverifikasi oleh siapa pun, memperkuat kepercayaan umat.
Pernyataan Resmi Majelis Tarjih dan Tajdid
Dalam maklumat resmi yang ditandatangani Ketua Dr. H. Hamim Ilyas, M.Ag. dan Sekretaris M. Rofiq Muzakkir, Lc., M.A., Ph.D., Muhammadiyah menegaskan:
“Semoga Allah Swt. membimbing ikhtiar kita dalam membangun kehidupan keagamaan yang teratur, berbasis syar’i dan ilmiah, serta memperkuat ukhuwah umat Islam. KHGT adalah media persatuan dan langkah menuju peradaban Islam berkemajuan.”
Penetapan 1 Syawal 1447 H oleh Muhammadiyah
Selain menetapkan awal Ramadan, Muhammadiyah juga memutuskan bahwa 1 Syawal 1447 H jatuh pada Jumat, 20 Maret 2026.
Penetapan Idul Fitri ini menggunakan parameter KHGT yang sama, memastikan keseragaman waktu perayaan di seluruh dunia.
Peralihan Muhammadiyah ke KHGT Mulai 2026
Mulai tahun 1447 H/2026 M, Muhammadiyah secara resmi akan mengganti metode hisab wujudul hilal dengan KHGT.
Perubahan ini dihasilkan dari Musyawarah Nasional Tarjih Muhammadiyah di Pekalongan, 23–25 Februari 2024, dengan dua alasan utama:
-
Kebutuhan Kalender Global Stabil
Umat Islam memerlukan acuan tunggal yang dapat diandalkan secara ilmiah untuk ibadah. -
Kemajuan Ilmu Astronomi
Teknologi memungkinkan penentuan waktu ibadah tanpa observasi langsung, mengandalkan data sains yang akurat.
Dampak Positif Penerapan KHGT bagi Umat Islam
Penerapan KHGT diharapkan membawa manfaat besar, antara lain:
-
Menyatukan waktu awal Ramadan dan Idul Fitri di seluruh dunia
-
Mengurangi perbedaan penetapan hari raya antarnegara
-
Mempermudah perencanaan ibadah dan kegiatan keagamaan
-
Memberikan kepastian hukum dalam penentuan waktu ibadah
Dengan sistem ini, umat Islam dapat menyongsong Ramadan dan Idul Fitri secara serentak, memperkuat rasa persaudaraan global.
Penetapan 1 Ramadan 1447 H pada 18 Februari 2026 oleh Muhammadiyah menjadi bukti nyata komitmen organisasi ini untuk mengutamakan keakuratan ilmiah dan kesatuan umat Islam.
Dengan beralih ke Kalender Hijriah Global Tunggal, Muhammadiyah menempatkan diri sebagai pelopor standarisasi waktu ibadah global berbasis sains modern, tanpa mengabaikan prinsip syar’i.
Kehadiran KHGT tidak hanya relevan untuk umat Islam Indonesia, tetapi juga bagi komunitas Muslim di seluruh dunia yang mendambakan keseragaman penanggalan dan persatuan dalam ibadah. (*)
Sumber: Masjid Muhammadiyah
Halaman : 1 2