Bagi banyak pihak, rintangan terbesar biasanya adalah risiko pencegahan dari militer Israel. Namun, Tri memastikan bahwa sejak 1 hingga 24 Agustus 2025, Israel memberi izin khusus untuk misi kemanusiaan ini.
Dengan izin itu, Indonesia berharap bantuan bisa tepat sasaran dan benar-benar menjangkau warga yang membutuhkan.
“Harapan kami, bantuan ini bisa membuat warga Gaza tetap bertahan hidup di tengah situasi perang,” ujar Tri.
Misi ini mempertegas posisi Indonesia di kancah internasional sebagai negara yang konsisten menyerukan perdamaian dan mengulurkan tangan pada korban konflik.
Bagi Gaza, setiap paket bantuan yang jatuh dari langit bukan sekadar barang logistik, melainkan tanda bahwa dunia belum sepenuhnya membisu.






