Topikseru.com – Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia butuh Rp 7,45 kuadriliun. Itulah total investasi yang dibutuhkan Indonesia agar perekonomian nasional mampu tumbuh 5,4 persen (yoy) pada 2026.
Pernyataan ini disampaikan Sri Mulyani saat Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Sabtu (16/8).
“Untuk mencapai 5,4 persen pertumbuhan kita di tahun 2026 dibutuhkan Rp7.450 triliun dari total investasi di dalam GDP kita,” ujar Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
APBN Bukan Sumber Utama
Sri Mulyani menekankan bahwa investasi jumbo ini tidak sepenuhnya bersumber dari APBN 2026.
Anggaran negara, katanya, hanya akan berperan sebagai katalis untuk mengakselerasi kegiatan investasi.
“Bapak Presiden (Prabowo Subianto) menyampaikan tidak semuanya harus tergantung dari APBN. APBN menjadi katalis dan saling membantu,” jelasnya.
Fokus Investasi: Energi, Mineral, dan Hilirisasi
Sektor prioritas yang ditargetkan pemerintah meliputi mineral dan batu bara, transisi energi, ketahanan energi, hilirisasi pertanian, serta hilirisasi kelautan dan perikanan.
Sebagai motor penggerak, pemerintah juga akan memperkuat kerja sama Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia dengan pelaku usaha swasta.
Halaman : 1 2 Selanjutnya