Menkeu Sri Mulyani Bawa Kabar Buruk Buat AHY dari Pertemuan G20, Gawat!

Sabtu, 9 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. Foto: Setkab

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. Foto: Setkab

TOPIKSERU.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut membawa kabar buruk untuk Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Kabar buruk tersebut adalah kondisi perekonomian dunia dari hasil Pertemuan Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FCMBG) negara anggota G20 di Brazil.

Sri Mulyani menyampaikan hal tersebut Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional 2024 yang juga dihadiri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta jajaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Karena saya baru kembali dari G20, sedikit oleh-oleh untuk Mas AHY,” kata Sri Mulyani saat memberikan pemaparan di acara Rakernas ATR/BPN, melansir CNBC, Jumat (8/3).

Menkeu mengatakan kondisi perekonomian dunia pada 2024 diprakirakan masih lemah dan belum membaik. Kondisi tersebut efek dari pandemi Covid-19 dan kondisi geopolitik terkait perang.

Baca Juga  Pj Bupati Sugeng Tinjau Gerakan Pangan Murah di Tapteng

Dia mengatakan harapan bahwa perekonomian akan bangkit setelah pandemi, tetapi justru muncul scaring effect yang menyebabkan dampak mendalam bagi perekonomian. Akibatnya, pemulihan tidak seimbang.

“Ketika ekonomi dunia mengalami kontraksi dan berharap waktu itu terjadi pemulihan yang kuat dan berkelanjutan, namun karena ada pengaruh scaring effect atau efek mendalam dari ekonomi, pemulihan tidak berjalan secara seimbang,” kata Sri Mulyani.

Mantan pejabat Bank Dunia ini menuturkan ketegangan politik akibat perang memperparah kondisi perekonomian. Harga pangan dan energi menjadi naik dan mendorong inflasi yang tinggi di banyak negara maju.

Dia memberi contoh seperti inflasi di negara Eropa yang biasanya 0% kini justru naik. Begitupun di Jepang yang biasanya mengalami inflasi rendah bahkan deflasi, kini harus berhadapan dengan inflasi yang tinggi.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tiga Jenazah Pekerja Tambang GBC Ditemukan, Freeport Pastikan Evakuasi Berlanjut
Mensesneg Pras Sebut Perpres Tata Kelola Program MBG Segera Disahkan: BGN Pengelola Utama
7 Fakta Unik HUT ke-80 TNI di Monas: Atraksi Jet Tempur hingga Pesan Tegas Prabowo
HUT ke-80, TNI Siapkan 200 Motor sebagai Doorprize dan Pamerkan 1.047 Alutsista di Monas
Bendera Merah Putih Robek Saat Gladi Kotor HUT ke-80 TNI di Monas, Ini Penjelasan Mabes TNI
Berapa Biaya Ganti Plat Motor di Samsat?, Berikut ini Rincian Lengkap dengan Syaratnya
Istana Cabut ID Pers Jurnalis CNN Indonesia, Mensesneg Janji Cari Solusi
PWI Minta BPMI Setpres Beri Penjelasan Soal Cabut Kartu Liputan Istana Jurnalis yang Bertanya ke Presiden

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 22:36

Tiga Jenazah Pekerja Tambang GBC Ditemukan, Freeport Pastikan Evakuasi Berlanjut

Minggu, 5 Oktober 2025 - 21:58

Mensesneg Pras Sebut Perpres Tata Kelola Program MBG Segera Disahkan: BGN Pengelola Utama

Minggu, 5 Oktober 2025 - 15:14

7 Fakta Unik HUT ke-80 TNI di Monas: Atraksi Jet Tempur hingga Pesan Tegas Prabowo

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 20:43

HUT ke-80, TNI Siapkan 200 Motor sebagai Doorprize dan Pamerkan 1.047 Alutsista di Monas

Jumat, 3 Oktober 2025 - 14:58

Bendera Merah Putih Robek Saat Gladi Kotor HUT ke-80 TNI di Monas, Ini Penjelasan Mabes TNI

Berita Terbaru