TOPIKSERU.COM -Komunitas ojek online di Indonesia tengah berduka, kali ini seorang Rusdamdiansyah atau Dandi driver grab yang juga seorang mahasiswa menjadi korban di tengah gelombang kerusuhan di Makassar
Pihak Grab Indonesia turut menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Dandi yang telah menjadi bagian dari komunitas mitra pengemudi sejak lebih dari tujuh tahun lalu.
Dalam pernyataan resmi di media sosialnya, Grab menyebitkan Dandi bukan hanya seorang mitra, tapi bagian dari keluarga besar perusahaan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami terdiam. Berat sekali rasanya menuliskan kabar ini. Almarhum bukan hanya mitra pengemudi, tetapi pejuang jalanan, sahabat bagi sesama mitra, dan keluarga besar Grab,” tulis Grab dalam unggahannya.
Kepergian Dandi bukan hanya kehilangan bagi keluarga tercinta, namun juga bagi ribuan mitra pengemudi lain yang merasa kehilangan sosok sahabat, rekan seperjuangan, sekaligus bagian dari keluarga besar Grab.
Seperti diketahui, Kerusuhan yang melanda Kota Makassar sejak Jumat malam telah merenggut nyawa empat orang, termasuk Dandi. Kejadian ini menambah panjang daftar korban dalam rangkaian aksi protes nasional yang berawal dari Jakarta.
Kronologi Kerusuhan di Makassar
Kerusuhan di Makassar dipicu oleh gelombang protes atas kematian Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online di Jakarta yang tewas setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) polisi di depan Gedung DPR RI. Peristiwa itu memantik kemarahan publik yang kemudian menjalar ke berbagai kota besar, salah satunya Makassar.
Pada puncak aksi Jumat malam, ribuan demonstran menduduki gedung DPRD Makassar dan DPRD Sulsel. Situasi yang awalnya berupa aksi protes berubah menjadi tindakan anarkis. Gedung DPRD Makassar dibakar, mengakibatkan korban jiwa dan kerugian materi yang sangat besar.
Korban Jiwa dalam Kerusuhan Makassar
Meninggalnya Dandi menambah jumlah korban jiwa menjadi empat orang. Sebelumnya, tiga korban lain yang telah dinyatakan meninggal dunia adalah:
-
Sarinawati (26) – pegawai staf DPRD Kota Makassar.
-
Akbar Basri alias Abay (26) – staf Humas DPRD Makassar.
-
Syaiful Akbar (43) – Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah.
Ketiga korban sebelumnya tewas dalam kebakaran gedung DPRD Makassar yang dibakar massa. Kini, nama Dandi turut menambah panjang daftar duka dalam tragedi tersebut.
Pihak Grab dengan penuh rasa kehilangan menyampaikan pernyataan resmi yang menyentuh hati:
“Beliau bukan sekadar mitra pengemudi, tetapi pejuang jalanan yang setia, sahabat bagi sesama mitra, dan bagian dari keluarga besar Grab.”
Grab menegaskan bahwa mereka akan terus memberikan pendampingan penuh kepada keluarga almarhum Dandi. Tidak hanya itu, perusahaan juga menyampaikan doa bagi mitra pengemudi lain yang menjadi korban luka dalam aksi unjuk rasa nasional di Jakarta dan kota-kota lainnya.
“Kami sedang memberikan pendampingan langsung dan dukungan penuh kepada keluarga yang ditinggalkan. Kehilangan ini sungguh tragis, meninggalkan duka yang begitu dalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi kami semua.”
Selain menimbulkan korban jiwa, kerusuhan di Makassar juga meninggalkan jejak kehancuran yang sangat besar. Bukan hanya nyawa yang melayang, tetapi juga kerugian material dalam jumlah besar yang membuat masyarakat dan pemerintah daerah harus menanggung beban berat.
Menurut data yang dihimpun, terdapat 67 unit kendaraan roda empat yang hangus terbakar. Mobil-mobil tersebut terdiri dari kendaraan pribadi milik pegawai DPRD, mobil dinas pejabat, serta beberapa mobil warga yang terparkir di sekitar lokasi. Api yang menjalar cepat akibat aksi pembakaran membuat kendaraan tersebut tidak dapat diselamatkan. Rangka besi dan sisa-sisa kendaraan yang gosong menjadi saksi bisu betapa parahnya kerusuhan malam itu.
Tidak hanya mobil, sebanyak 15 unit motor juga ikut dilalap api. Motor-motor yang pada awalnya digunakan masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari kini hanya menyisakan bangkai terbakar. Kehilangan ini tidak sekadar tentang benda, melainkan juga memengaruhi mobilitas dan kehidupan pemiliknya yang bergantung pada kendaraan tersebut untuk mencari nafkah.
Lebih jauh lagi, beberapa kendaraan dinas pejabat juga menjadi korban amukan massa. Kendaraan dinas yang seharusnya digunakan untuk menunjang pelayanan publik berubah menjadi abu. Hal ini menandakan bahwa kerusuhan telah melampaui batas protes damai dan menjelma menjadi aksi anarkis yang merugikan banyak pihak.
Kendaraan yang terbakar tidak hanya berasal dari kalangan pemerintah, melainkan juga milik warga sipil yang sama sekali tidak terlibat dalam aksi. Mereka menjadi korban karena kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian. Bagi mereka, kehilangan kendaraan berarti kehilangan aset berharga yang dibeli dengan jerih payah bertahun-tahun.
Kerugian materi ini semakin memperparah luka psikologis masyarakat Makassar. Warga kini hidup dalam ketakutan, trauma, dan kekhawatiran akan terulangnya kerusuhan serupa. Setiap kali melintasi gedung DPRD yang hangus terbakar atau melihat sisa-sisa kendaraan yang gosong, masyarakat kembali diingatkan pada malam mencekam tersebut. Tidak sedikit warga yang mengaku masih diliputi rasa waswas untuk beraktivitas di sekitar pusat kota.
Halaman : 1 2 Selanjutnya
Berita Terkait
Berita Terbaru
Berita Terkait
Kamis, 23 Oktober 2025 - 00:00
Ombudsman RI Bahas Strategi Hilirisasi dan Investasi Nasional: Kunci Indonesia Bebas dari Middle Income TrapRabu, 22 Oktober 2025 - 06:01
BLT Tambahan Belum Cair ke Semua Warga! Menkeu Purbaya: “Masih Ada Kendala Logistik, Minggu Ini Harusnya Sudah Keluar”Rabu, 22 Oktober 2025 - 00:39
Menteri Transmigrasi Kawal Langsung Pemulangan Jenazah Mahasiswa IPB Anggit Bima Wicaksana yang Gugur di Papua BaratSelasa, 21 Oktober 2025 - 00:05
Presiden Prabowo Minta Rp 13 Triliun Hasil Korupsi CPO Disalurkan ke LPDP: Untuk Masa Depan Anak BangsaSenin, 20 Oktober 2025 - 20:10
Kejagung Serahkan Rp 13,2 Triliun ke Negara dari Kasus Korupsi CPO, Prabowo Saksikan LangsungBerita Terbaru

Nasional
Kamis, 23 Okt 2025 - 00:00

Bursa
Kamis, 23 Okt 2025 - 00:00

Hukum & Kriminal
Rabu, 22 Okt 2025 - 18:54

Hukum & Kriminal
Rabu, 22 Okt 2025 - 17:55