Dia menegaskan, demokrasi Indonesia harus diperjuangkan dengan cara beradab, bukan melalui intimidasi, anarki, atau represi.
Menolak Anarki, Menjaga Amanah
Sri Mulyani juga menyinggung tugas pejabat negara yang harus dijalankan dengan kejujuran, integritas, profesionalitas, transparansi, dan akuntabilitas, serta menolak praktik korupsi.
“Ini adalah kehormatan sekaligus tugas luar biasa mulia. Tidak mudah, sangat kompleks, dan menyangkut nasib rakyat Indonesia,” katanya.
Dia berterima kasih kepada masyarakat, mulai dari akademisi, pelaku usaha UMKM, hingga netizen, yang tetap memberikan kritik, sindiran, bahkan makian.
Baginya, semua masukan itu bagian dari proses membangun Indonesia.
Ajakan untuk Menjaga Indonesia
Sri Mulyani menutup pernyataannya dengan ajakan moral agar masyarakat bersama-sama menjaga keutuhan bangsa.
“Mari membangun Indonesia tanpa merusak, membakar, menjarah, memfitnah, atau memecah belah. Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia,” ujarnya.
Kasus penjarahan kediaman Sri Mulyani masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Hingga kini, pelaku penjarahan belum berhasil diidentifikasi.












