“Pagu anggaran Kementerian Pertanian ditetapkan Rp 40 triliun,” kata Andi Amran dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu, 3 September 2025.
Rincian Anggaran Kementerian Pertanian 2026
Mentan Andi Amran Sulaiman merinci, alokasi anggaran meliputi:
- Belanja pegawai Rp 6,9 triliun
- Belanja operasional Rp 1,3 triliun
- Belanja non-operasional Rp 31,72 triliun
Sementara alokasi per unit Eselon I antara lain:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
- Sekretaris Jenderal Rp 3,76 triliun
- Inspektur Jenderal Rp 129,71 miliar
- Ditjen Tanaman Pangan Rp 2,75 triliun
- Ditjen Hortikultura Rp 503,43 miliar
- Ditjen Perkebunan Rp 5,99 triliun
- Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Rp 1,16 triliun
- Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Rp 4,42 triliun
- Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Rp 1,51 triliun
- BPPSDMP Rp 4,06 triliun
- Ditjen Lahan dan Irigasi Pertanian Rp 15,7 triliun
Empat Program Utama 2026
Amran menjelaskan, Kementerian Pertanian akan menjalankan empat program pokok:
- Ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas
- Nilai tambah dan daya saing industri pertanian
- Pendidikan, pelatihan, dan pompanisasi pertanian
- Pendukungan manajemen
Program prioritas diarahkan pada peningkatan produksi padi, jagung, daging, telur, susu, penyediaan benih unggul, pupuk bersubsidi, modernisasi alat pertanian, regenerasi petani, serta hilirisasi komoditas.
“Kami fokus menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan produksi pangan strategis, terutama yang selama ini masih bergantung pada impor,” kata Amran.
Target Produksi Komoditas Utama
Untuk 2026, Kementerian Pertanian menargetkan produksi:
- Beras 33,8 juta ton
- Jagung 22,7 juta ton
- Kedelai 343 ribu ton
- Aneka cabai 3 juta ton
- Bawang merah 2 juta ton
- Kopi 786 ribu ton
- Kakao 633 ribu ton
- Kelapa 2,89 juta ton
- Daging sapi dan kerbau 514 ribu ton
- Daging ayam 4,3 juta ton
Selain itu, Kementan juga mendorong substitusi impor, peningkatan ekspor, dan hilirisasi komoditas pertanian guna menciptakan nilai tambah, membuka lapangan kerja, dan menekan angka kemiskinan.
Usulan Tambahan Anggaran
Sebelumnya, Amran sempat meminta tambahan anggaran dari Rp 13,75 triliun menjadi Rp 44,64 triliun karena pagu indikatif dianggap belum cukup untuk memenuhi kebutuhan belanja operasional dan hilirisasi.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya