Fakta Mengejutkan Kasus Keracunan MBG: Dari Bandung hingga Lebong, Ribuan Anak Jadi Korban

Sabtu, 20 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ratusan siswa di Garut memngalami keracunan masal usai menyantap makanan program MBG

Ratusan siswa di Garut memngalami keracunan masal usai menyantap makanan program MBG

Karanganyar, Jawa Tengah – Soto Basi Picu Keracunan (14 Juli 2025)

Kasus unik terjadi di SD Wonorejo. Kepala sekolah dan dua siswa ikut keracunan setelah menyantap soto basi. Penyebabnya, kuah dikemas dalam keadaan panas lalu disimpan lama hingga basi. Hal ini memperlihatkan minimnya pemahaman penyedia makanan tentang manajemen distribusi massal.

Tasikmalaya, Jawa Barat – Puluhan Siswa Alami Diare Berat (1 Mei 2025)

Sebanyak 24 siswa di Rajapolah mengalami keracunan setelah memakan sayur labu. Delapan di antaranya dirawat inap, satu anak harus dirujuk ke rumah sakit.

Bandung, Jawa Barat – 342 Siswa Keracunan Massal (18 Maret 2025)

Di SMP Negeri 35 Bandung, 342 siswa dari 20 kelas keracunan dengan gejala diare, muntah, demam, dan pusing. Gejala muncul 30 menit hingga 8 jam setelah makan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nusa Tenggara Timur – Trauma Massal (Juli 2025)

Kasus di NTT membuat orang tua trauma dan menolak anak-anak mereka menerima makanan MBG. Kepala SMKN 2 Tambolaka bahkan menyarankan program dialihkan ke bentuk lain yang lebih aman.

Sukoharjo, Jawa Tengah – 40 Siswa Dilarikan ke Puskesmas (16 Januari 2025)

Sebanyak 40 siswa SDN Dukuh 03 keracunan akibat ayam tepung MBG. Meski tidak ada korban jiwa, kasus ini kembali menegaskan rapuhnya pengawasan.

Nganjuk, Jawa Timur – Uji Coba Berujung Keracunan (19 Oktober 2024)

Ironis, bahkan dalam tahap uji coba, program MBG sudah memakan korban. Siswa SDN Banaran, Kertosono mengalami mual dan diare berat setelah mencicipi makanan MBG.

Baca Juga  Dari SD Hingga SMK, Ratusan Pelajar Bandung Barat Keracunan MBG

Akar Masalah Program MBG: Dari Dapur Hingga Kebijakan

Berdasarkan analisis berbagai kasus, ada sejumlah persoalan mendasar yang menyebabkan MBG berulang kali gagal:

  1. Higienitas Dapur Buruk → Banyak penyedia jasa makanan tidak memiliki standar sanitasi layak. Hal ini membuka jalan masuknya bakteri berbahaya.

  2. Rantai Pasok Tidak Terjamin → Bahan makanan basi atau busuk tetap digunakan karena minimnya kontrol kualitas.

  3. Distribusi Makanan Salah → Makanan dikemas panas, disimpan terlalu lama, atau tidak sesuai prosedur sehingga cepat basi.

  4. Pengawasan Lemah → Tidak semua penyedia memiliki sertifikasi keamanan pangan. Proses pengawasan pemerintah cenderung formalitas.

  5. Minimnya Evaluasi Program → Meski kasus sudah berulang, pemerintah tetap memaksakan program berjalan dengan dalih pencapaian target politik.

Gelombang kritik dari JPPI, KPAI, hingga masyarakat luas semakin kuat. Tuntutan yang disuarakan jelas: hentikan MBG sementara waktu dan lakukan evaluasi menyeluruh. Pemerintah harus memastikan setiap aspek, mulai dari pengadaan bahan makanan, proses pengolahan, distribusi, hingga penanganan darurat benar-benar memiliki standar ketat.

Tanpa langkah tegas, program yang seharusnya menjadi solusi justru terus menimbulkan korban baru dan memperparah trauma masyarakat terhadap program pemerintah.

Kasus keracunan MBG adalah peringatan keras bagi pemerintah. Anak-anak sekolah bukanlah kelinci percobaan. Jika pemerintah benar-benar berkomitmen melindungi generasi emas, evaluasi total adalah harga mati.

Program MBG baru bisa berjalan jika ada transparansi, standar kualitas ketat, serta pengawasan distribusi yang profesional. Hingga itu terwujud, penghentian program adalah langkah paling logis demi keselamatan anak bangsa. (*)

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

DPR Minta Evaluasi Program MBG Buntut Kasus Keracunan Makanan
Kasus Keracunan Masal Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Bandung Barat Tetapkan KLB, Pemerintah Tetap Lanjutkan Program
5 Pekerja yang Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport Belum Ditemukan
BMKG: Hujan Ringan hingga Lebat Berpotensi Guyur Sejumlah Wilayah Indonesia Hari Ini
Pemerintah Gelar Akad Massal 25 Ribu Rumah Subsidi, Terbesar Sepanjang Sejarah
Dari SD Hingga SMK, Ratusan Pelajar Bandung Barat Keracunan MBG
Profil Anggito Abimanyu, Wakil Menkeu yang Terpilih Sebagai Ketua LPS
Kemenkeu: Realisasi Program MBG Rp 13 Triliun

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 07:07

DPR Minta Evaluasi Program MBG Buntut Kasus Keracunan Makanan

Kamis, 25 September 2025 - 10:16

Kasus Keracunan Masal Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Bandung Barat Tetapkan KLB, Pemerintah Tetap Lanjutkan Program

Kamis, 25 September 2025 - 10:01

5 Pekerja yang Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport Belum Ditemukan

Kamis, 25 September 2025 - 09:10

BMKG: Hujan Ringan hingga Lebat Berpotensi Guyur Sejumlah Wilayah Indonesia Hari Ini

Kamis, 25 September 2025 - 09:06

Pemerintah Gelar Akad Massal 25 Ribu Rumah Subsidi, Terbesar Sepanjang Sejarah

Berita Terbaru