Scroll untuk baca artikel
Nasional

BGN Tutup 40 Dapur Program MBG, 5.900 Penerima Terdampak Insiden Keracunan

×

BGN Tutup 40 Dapur Program MBG, 5.900 Penerima Terdampak Insiden Keracunan

Sebarkan artikel ini
Program MBG
Ilustrasi - Kegiatan di sebuah dapur Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG).

Wilayah I (Sumatera): 9 kasus, 1.307 penerima terdampak. Lokasi termasuk Kabupaten Lebong (Bengkulu) dan Kota Bandar Lampung (Lampung).

  • Wilayah II (Jawa): 41 kasus, 3.610 penerima terdampak.
  • Wilayah III (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, Nusa Tenggara): 20 kasus, 997 penerima terdampak.

Hasil laboratorium menunjukkan sejumlah bakteri berbahaya sebagai penyebab keracunan:

  • E-coli pada air, nasi, tahu, ayam.
  • Staphylococcus aureus pada tempe dan bakso.
  • Salmonella pada ayam, telur, sayur.
  • Bacillus cereus pada mie.
  • Coliform, PB, Klebsiella, Proteus dari air terkontaminasi.
Baca Juga  Mensesneg Pras Sebut Perpres Tata Kelola Program MBG Segera Disahkan: BGN Pengelola Utama

Tegas dan Transparan

Langkah penutupan dapur MBG ini menjadi salah satu bentuk ketegasan BGN di tengah sorotan publik terhadap kasus keracunan massal.

“Kami ingin memastikan program ini benar-benar menyehatkan, bukan membahayakan,” kata Nanik.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu agenda prioritas pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah.

Namun, kasus keracunan berulang kali menimbulkan pertanyaan soal pengawasan, sertifikasi dapur, serta standar kebersihan.

Dengan kebijakan terbaru ini, BGN berupaya menegakkan disiplin mitra penyedia MBG agar keamanan pangan menjadi prioritas utama.