Scroll untuk baca artikel
Nasional

Satgas PKH Kuasai Kembali 5.209 Hektare Tambang Ilegal dan 3,4 Juta Hektare Sawit Bodong: Operasi Terbesar Era Prabowo

×

Satgas PKH Kuasai Kembali 5.209 Hektare Tambang Ilegal dan 3,4 Juta Hektare Sawit Bodong: Operasi Terbesar Era Prabowo

Sebarkan artikel ini
tambang ilegal
Jaksa Agung ST Burhanuddin (tengah) mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam penyerahan smelter tambang ilegal yang disita Satgas PKH di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (6/10/2025)

Topikseru.com – Operasi besar-besaran penertiban kawasan hutan kembali membuahkan hasil. Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) yang dibentuk di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berhasil menguasai kembali ribuan hektare lahan tambang dan sawit ilegal di berbagai daerah.

“Per tanggal 1 Oktober 2025, Satgas PKH telah berhasil melakukan penguasaan kembali terhadap kawasan hutan seluas 5.209,29 hektare atas 39 entitas perusahaan,” ujar Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Langkah tegas itu menjadi bagian dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Penertiban Kawasan Hutan, yang diteken langsung oleh Presiden Prabowo pada 21 Januari 2025.

Baca Juga  Polisi Tutup Tambang Ilegal di Serdang Bedagai, Pemilik Siap-siap Saja!

Tambang Ilegal di Sulawesi dan Maluku Dibersihkan

Menurut Burhanuddin, lahan tambang ilegal yang dikuasai kembali tersebar di tiga provinsi besar, yakni di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Satgas juga menemukan sedikitnya 5.342,58 hektare lahan yang digunakan untuk kegiatan pertambangan tanpa Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH), merupakan izin yang wajib dimiliki perusahaan sebelum melakukan eksploitasi sumber daya alam.

“Lahan itu beroperasi tanpa melalui mekanisme yang ditentukan,” ungkap Burhanuddin.

3,4 Juta Hektare Sawit Ilegal Dikuasai Negara

Tak hanya tambang, Satgas PKH juga menertibkan lahan hutan yang disulap menjadi kebun sawit ilegal. Total 3.404.522,67 hektare kawasan hutan kini telah kembali dikuasai negara.